BNPB: Kabupaten Bogor Daerah Paling Rawan Bencana Longsor di Indonesia

Senin, 27 Maret 2023 - 22:55 WIB
loading...
BNPB: Kabupaten Bogor...
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat konferensi pers secara virtual, Senin (27/3/2023). Foto: Tangkapan Layar
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Kabupaten Bogor merupakan daerah paling rawan bencana longsor di Indonesia.

“Catatan kami, sebenarnya untuk longsor itu Bogor paling tinggi di Indonesia. Kemudian disusul Cilacap dan Banjarnegara. Dan itu (posisi) dua, tiga, empat lima itu berganti-ganti setiap tahun, namun puncaknya ini (tertinggi) tetap Kabupaten Bogor,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat konferensi pers secara virtual, Senin (27/3/2023).


Dari laporan BPBD Kabupaten Bogor, bencana hidrometeorologi, khususnya cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir, masih mendominasi.

“Kalau kita lihat sebenarnya histories kejadian data yang dilaporkan oleh Kabupaten Bogor itu memang untuk bencana hidrometeorologi, khususnya cuaca ekstrem, tanah longsor, banjir, ini mendominasi Kabupaten Bogor,” katanya.



“Kita ingat kemarin waktu minggu lalu kita bicara longsor di Kota Bogor. Dan pada hari yang sama kemudian kita dilaporkan ada longsor juga di Kabupaten Bogor,” tambahnya.

Kabupaten Bogor menjadi daerah paling rawan longsor lantaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya urbanisasi dan alih fungsi lahan yang cukup masif.

Berdasarkan catatan BNPB, jumlah kejadian banjir pada 2022 mulai berkurang. Demikian juga dengan longsor.


Banjir paling banyak terjadi di Bogor pada bulan Maret, April, September sampai dengan November 2022.

“Kemudian, kalau longsor itu mengikuti juga, dari Januari kemudian Mei ke Juni, nanti balik lagi di Oktober November. Ini menjadi perhatian kita,” tandasnya.

Diketahui, Kabupaten Bogor dikepung bencana longsor , banjir , dan angin kencang, pada Minggu (26/3/2023).

Lokasi pertama yakni longsor di Kecamatan Ciawi. Di lokasi ini, hujan deras menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) setinggi tiga meter dan panjang delapan meter longsor menimpa satu rumah warga.

Titik kedua yakni banjir yang masih berada di Ciawi. Banjir disebabkan hujan deras sehingga kali meluap dan merendam beberapa rumah dengan ketinggian sekitar 40 cm.

Terakhir,bencana angin kencang di Kecamatan Bojonggede. Angin kencang ditambah dengan struktur bangunan yang sudah rapuh mengakibatkan satu rumah warga ambruk.

Sebelumnya tebing pinggir rel kereta api relasi Bogor-Sukabumi, longsor dan menimpa lima rumah warga di Kampung Sinarsari, RT 07/RW 04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.

Akibatnya, enam warga tertimbun tanah longsoran. Dua orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan empat lainnya masih proses pencarian.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/3/2023) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Awalnya, kondisi cuaca di wilayah itu usai diguyur hujan, dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)