Podcast Aksi Nyata: Mengetahui Perbedaan Sekolah Alam dengan Sekolah Konvensional
loading...
A
A
A
BOGOR - Terdapat perbedaan sekolah alam dengan sekolah konvensional pada umumnya. Direktur Sekolah Alam Bambu Item (Sabit) Ugiek Susilawati menyebutkan ada 4 perbedaan.
Pertama, perbedaan itu terletak di tujuan dari dua jenis sekolah tersebut. Sekolah konvensional hanya menyasar hasil akademik.
"Rapor bagus dan ijazah bagus selesai, itu hanya salah satu dari tujuan kita. Kalau kita fokusnya adalah pembentukan karakter leadership karena ke depan kita butuh leader-leader Indonesia yang kuat, adil, bertanggung jawab kepada alam maupun Tuhannya, kepada rakyatnya apalagi," ujar Ugiek pada Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk Sekolah Alam, Kebebasan Beraktivitas, Bermain Belajar Tanpa Batas di Bogor, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Podcast Aksi Nyata: Sekolah Alam Bambu Item Ajarkan Karakter Leadership sejak Dini
Kedua, terkait aktivitas yang ada. Menurutnya, di sekolah alam khususnya di Sabit tidak monoton perihal membaca, menghitung, menulis, dan menghafal belaka. Di sini, kegiatannya lebih bervariatif dengan memanfaatkan alam sekitar.
"Sebanyak mungkin kita ajak anak untuk beraktivitas. Dari sana mereka akan menemukan bakat dan minatnya," katanya.
"Ketiga, kita menggunakan metode alam sekitar ini sebagai media belajar. Kelas kita seluas alam semesta," sambungnya.
Terakhir, terkait bahasa yang digunakan. Menurut Ugiek, di Sabit menggunakan bahasa bunda/bahasa cinta.
"Saat bicara dengan anak jangan sampai terjadi blocking komunikasi, misalnya kita terlalu mendikte, harus begini-begini," ucapnya.
Pertama, perbedaan itu terletak di tujuan dari dua jenis sekolah tersebut. Sekolah konvensional hanya menyasar hasil akademik.
"Rapor bagus dan ijazah bagus selesai, itu hanya salah satu dari tujuan kita. Kalau kita fokusnya adalah pembentukan karakter leadership karena ke depan kita butuh leader-leader Indonesia yang kuat, adil, bertanggung jawab kepada alam maupun Tuhannya, kepada rakyatnya apalagi," ujar Ugiek pada Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk Sekolah Alam, Kebebasan Beraktivitas, Bermain Belajar Tanpa Batas di Bogor, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Podcast Aksi Nyata: Sekolah Alam Bambu Item Ajarkan Karakter Leadership sejak Dini
Kedua, terkait aktivitas yang ada. Menurutnya, di sekolah alam khususnya di Sabit tidak monoton perihal membaca, menghitung, menulis, dan menghafal belaka. Di sini, kegiatannya lebih bervariatif dengan memanfaatkan alam sekitar.
"Sebanyak mungkin kita ajak anak untuk beraktivitas. Dari sana mereka akan menemukan bakat dan minatnya," katanya.
"Ketiga, kita menggunakan metode alam sekitar ini sebagai media belajar. Kelas kita seluas alam semesta," sambungnya.
Terakhir, terkait bahasa yang digunakan. Menurut Ugiek, di Sabit menggunakan bahasa bunda/bahasa cinta.
"Saat bicara dengan anak jangan sampai terjadi blocking komunikasi, misalnya kita terlalu mendikte, harus begini-begini," ucapnya.
(jon)