Selesai Bongkar Makam TKW Korban Pembunuhan Berantai, Polisi Ambil Sampel Tanah Kuburan dan DNA

Rabu, 25 Januari 2023 - 14:41 WIB
loading...
Selesai Bongkar Makam TKW Korban Pembunuhan Berantai, Polisi Ambil Sampel Tanah Kuburan dan DNA
Pembongkaran makam Siti tenaga kerja wanita (TKW) korban pembunuhan berantai atau serial killer Bekasi-Cianjur telah selesai. Foto: Dok/MPI
A A A
JAKARTA - Pembongkaran makam Siti tenaga kerja wanita ( TKW ) korban pembunuhan berantai atau serial killer Bekasi-Cianjur telah selesai.Polisi mengambil sampel tanah kuburan dan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran makam Siti yang berada di kawasan Garut. Siti merupakan TKW yang dibunuh oleh tiga tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.

Tim penyidik gabungan turut serta melakukan pengambilan sampel keluarga guna dilakukan pencocokan dengan jasad wanita korban pembunuhan berantai yang telah dimakamkan tersebut.

"Itu kan kita ambil dari sampel tanah per cm penggalian kita ambil, terus jenazahnya kita bawa untuk diautopsi sama diambil sampel DNA. Untuk itu, betul enggak Siti yang dimakamkan," kata Panjiyoga saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Panjiyoga menuturkan, saat ini pihaknya telah usai melakukan penggalian makam dari TKW korban pembunuhan berantai itu. Menurutnya saat ini pihak kepolisian tengah membawa jenazah ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi dan pemeriksaan DNA. "Kita belum buka masih di peti nanti di rumah sakit (RS Polri Kramat Jati) kita buka," ucapnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif para tersangka melakukan pembunuhan berantai. Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkap jika para tersangka menampung aliran dana dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).



Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin. Para tersangka sejauh ini telah membunuh sembilan orang, yang terdiri dari dua tenaga kerja wanita, hingga keluarga para tersangka.

Para tersangka membunuh korban dengan cara membuang ke laut, mencekik, hingga meracuni dengan racun tikus dan pestisida.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan para tersangka membunuh korban untuk menutupi jejak kejahatannya. "Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau bisa sebut serial killer," kata Fadil.

Fadil menjelaskan, para pelaku tega membunuh anggota keluarganya sendiri karena kejahatan mereka diketahui para korban. Para tersangka menganggap korban merupakan sosok berbahaya yang dapat membocorkan kejahatan mereka.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)