Kemenhub Sudah Naikkan Tarif, Driver Online Diimbau Fokus Bekerja
Senin, 12 September 2022 - 23:51 WIB
JAKARTA - Aksi demo yang dilakukan sejumlah driver setelah Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) menaikkan tarif dinilai tidak tepat. Sejumlah driver menilai para pengemudi sebaiknya tetap fokus untuk bekerja.
Harsono (41) pengemudi Gocar yang sudah setahun lebih menjadi driver, mengatakan, di saat situasi seperti ini sebaiknya driver fokus saja untuk bekerja. Mengisi kegiatan positif akan jauh lebih baik, ketimbang melakukan demo, apalagi tarif sudah dinaikkan.
"Tarif sudah dinaikan, walaupun tak begitu besar. Kita bersyukur tarif sudah naik, kita jadikan kenaikan tarif ini sebagai penyemangat kerja," ungkap Harsono, Senin (12/9/2022).
Dia juga mengimbau kepada teman-teman driver yang melakukan demonstrasi di sejumlah titik agar bisa lebih tertib karena imbas dari demo tersebut akan membuat kemacetan dan bikin susah sesama driver juga.
Sementara itu, Abdul Rizak (43), salah satu driver Maxim yang beroperasi di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan mengatakan dengan adanya kenaikan tarif membuat dirinya lebih bersemangat.
“Adanya kenaikan tarif untuk driver adalah bukti adanya perhatian dari pemerintah dan perusahaan kepada mitra. Gak perlulah demo, bikin macet dan orderan juga anyep karena konsumen jadi takut sama kita," ujarnya.
Rozak berharap, kenaikan tarif ini dapat mengompensasi kenaikan biaya hidup yang merupakan dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya.
“Selaku driver saya bersyukur karena kenaikan tarif ini akan berdampak dengan pendapatannya. Tapi di lain sisi, pasti akan sedikit memberatkan pelanggan karena akan mengeluarkan ongkos lebih besar dari sebelumnya untuk menggunakan layanan ojol. Semoga ini tidak berdampak terhadap jumlah order kami di lapangan," pungkasnya.
Sebelumnya sejumlah driver melakukan demo, antara lain di depan Kantor Grab Indonesia yang lama, Gama Tower, Jakarta Selatan dan kantor Gojek, Pasar Raya, Blok M, Jakarta Selatan.
Harsono (41) pengemudi Gocar yang sudah setahun lebih menjadi driver, mengatakan, di saat situasi seperti ini sebaiknya driver fokus saja untuk bekerja. Mengisi kegiatan positif akan jauh lebih baik, ketimbang melakukan demo, apalagi tarif sudah dinaikkan.
"Tarif sudah dinaikan, walaupun tak begitu besar. Kita bersyukur tarif sudah naik, kita jadikan kenaikan tarif ini sebagai penyemangat kerja," ungkap Harsono, Senin (12/9/2022).
Dia juga mengimbau kepada teman-teman driver yang melakukan demonstrasi di sejumlah titik agar bisa lebih tertib karena imbas dari demo tersebut akan membuat kemacetan dan bikin susah sesama driver juga.
Sementara itu, Abdul Rizak (43), salah satu driver Maxim yang beroperasi di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan mengatakan dengan adanya kenaikan tarif membuat dirinya lebih bersemangat.
“Adanya kenaikan tarif untuk driver adalah bukti adanya perhatian dari pemerintah dan perusahaan kepada mitra. Gak perlulah demo, bikin macet dan orderan juga anyep karena konsumen jadi takut sama kita," ujarnya.
Rozak berharap, kenaikan tarif ini dapat mengompensasi kenaikan biaya hidup yang merupakan dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya.
“Selaku driver saya bersyukur karena kenaikan tarif ini akan berdampak dengan pendapatannya. Tapi di lain sisi, pasti akan sedikit memberatkan pelanggan karena akan mengeluarkan ongkos lebih besar dari sebelumnya untuk menggunakan layanan ojol. Semoga ini tidak berdampak terhadap jumlah order kami di lapangan," pungkasnya.
Sebelumnya sejumlah driver melakukan demo, antara lain di depan Kantor Grab Indonesia yang lama, Gama Tower, Jakarta Selatan dan kantor Gojek, Pasar Raya, Blok M, Jakarta Selatan.
(cip)
tulis komentar anda