Ketua DPD Partai Perindo Jakpus Ajak Masyarakat Naik Transportasi Umum
Kamis, 01 September 2022 - 21:31 WIB
JAKARTA - Ketua DPD Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) Jakarta Pusat Pahala Sianturi mengajak masyarakat yang tinggal di Ibu Kota untuk beralih menggunakan transportasi umum. Ia mengatakan, moda transportasi umum di Jakarta dengan segala fasilitas yang ditawarkan sudah cukup nyaman untuk menemani perjalanan sehari-hari.
Pahala melanjutkan, terkadang ia juga masih menggunakan transportasi publik tersebut. Misal, ketika berangkat menuju lokasi podcast, dia menggunakan jasa layanan transportasi ojek online (ojol). Selain mengurangi kemacetan, dengan mengenakan transportasi tersebut juga merupakan salah satu cara dia untuk berbagi kepada sesama.
"Saya senangnya kalau naik angkutan umum itu anggap saja saya berbagi rezeki. Tidak banyak, tapi intinya saya berbagi," kata Pahala dalam Podcast Aksi Nyata bertema 'Masyarakat Jakarta Semakin Nyaman dengan Integrasi Angkutan Umum', Kamis (1/9/2022).
Pahala menyadari ada masyarakat lebih suka memakai kendaraan pribadi karena menganggap sebagai salah satu simbol kemapanan seseorang. Namun, dengan banyaknya orang yang menggunakan kendaraan pribadi, menambah beban jalanan di Jakarta. Kemacetan pun tidak bisa dihindari.
"Paradigma itu yang harus kita ubah. Bagaimana mekanismenya, ya ini harus kita godok bersama," ucapnya.
Pahala melanjutkan, terkadang ia juga masih menggunakan transportasi publik tersebut. Misal, ketika berangkat menuju lokasi podcast, dia menggunakan jasa layanan transportasi ojek online (ojol). Selain mengurangi kemacetan, dengan mengenakan transportasi tersebut juga merupakan salah satu cara dia untuk berbagi kepada sesama.
"Saya senangnya kalau naik angkutan umum itu anggap saja saya berbagi rezeki. Tidak banyak, tapi intinya saya berbagi," kata Pahala dalam Podcast Aksi Nyata bertema 'Masyarakat Jakarta Semakin Nyaman dengan Integrasi Angkutan Umum', Kamis (1/9/2022).
Pahala menyadari ada masyarakat lebih suka memakai kendaraan pribadi karena menganggap sebagai salah satu simbol kemapanan seseorang. Namun, dengan banyaknya orang yang menggunakan kendaraan pribadi, menambah beban jalanan di Jakarta. Kemacetan pun tidak bisa dihindari.
"Paradigma itu yang harus kita ubah. Bagaimana mekanismenya, ya ini harus kita godok bersama," ucapnya.
(zik)
tulis komentar anda