Rapid Test di Kramatjati, Sandi: Kita Incar Wilayah Padat Penduduk
Selasa, 23 Juni 2020 - 17:26 WIB
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan saat ini, banyak lembaga yang menyediakan uji cepat dengan berbayar. Padahal, target rapid test ini adalah wilayah padat penduduk yang sebagian merupakan warga tidak mampu. (Baca juga: Jangan Jadikan Rapid Test Ladang Bisnis)
“Untuk itu, saya mengimbau seluruh elemen masyarakat bersatu padu dan bahu membahu dalam membantu pemerintah meningkatkan jumlah pengetesan ini,” jelasnya.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengaku bersyukur mendapatkan bantuan Rapid Test massal dari Sandiaga Uno dkk. Menurut Anwar, Kelurahan Kramatjati ini menjadi wilayah yang rentan penularan COVID-19, salah satunya Pasar Induk Kramatjati.
“Di Kramatjati ini banyak kluster pasar, tentunya perlu adanya antisipasi. Kami dari jajaran pemerintah kotamadya berupaya mungkin sesuai arahan gubernur DKI Jakarta untuk mencari titik-titik yang rentan penularan dan melakukan rapid test secara masif,” kata Anwar.
Berdasarkan Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 22 Juni 2020, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 9.957 kasus. Sebanyak 5.128 kasus berhasil disembuhkan. Sedangkan meninggal mencapai 618 orang.
“Alhamdulillah, Kramatjati sekarang sudah zona hijau. Dulu memang sempat menjadi zona merah karena adanya pasar induk. Tapi Alhamdulillah kita terus intervensi dan sudah menjadi zona hijau. Kita tidak puas begitu saja dan terus mencari titik-titik yang rawan penularan dengan melakukan testing dalam rangka menggurangi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Lihat Juga: Sandiaga Yakini Anies Akan Dapat Limpahan Suara Jika Usung Tema Keberlanjutan di Pilkada Jakarta
“Untuk itu, saya mengimbau seluruh elemen masyarakat bersatu padu dan bahu membahu dalam membantu pemerintah meningkatkan jumlah pengetesan ini,” jelasnya.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengaku bersyukur mendapatkan bantuan Rapid Test massal dari Sandiaga Uno dkk. Menurut Anwar, Kelurahan Kramatjati ini menjadi wilayah yang rentan penularan COVID-19, salah satunya Pasar Induk Kramatjati.
“Di Kramatjati ini banyak kluster pasar, tentunya perlu adanya antisipasi. Kami dari jajaran pemerintah kotamadya berupaya mungkin sesuai arahan gubernur DKI Jakarta untuk mencari titik-titik yang rentan penularan dan melakukan rapid test secara masif,” kata Anwar.
Berdasarkan Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 22 Juni 2020, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 9.957 kasus. Sebanyak 5.128 kasus berhasil disembuhkan. Sedangkan meninggal mencapai 618 orang.
“Alhamdulillah, Kramatjati sekarang sudah zona hijau. Dulu memang sempat menjadi zona merah karena adanya pasar induk. Tapi Alhamdulillah kita terus intervensi dan sudah menjadi zona hijau. Kita tidak puas begitu saja dan terus mencari titik-titik yang rawan penularan dengan melakukan testing dalam rangka menggurangi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Lihat Juga: Sandiaga Yakini Anies Akan Dapat Limpahan Suara Jika Usung Tema Keberlanjutan di Pilkada Jakarta
(poe)
tulis komentar anda