Pasien Covid-19 di Jakarta Berkurang 796, Kasus Aktif Tersisa 7.948 Orang
Senin, 28 Maret 2022 - 08:10 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan kasus positif cukup signifikan. Pada Minggu (27/3) kasus aktif di Jakarta berkurang 796 orang.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 7.948 (orang yang masih dirawat/isolasi)," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam keterangannya dikutip, Senin (28/3/2022).
Dinkes juga tetap mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas.
Data Dinkes DKI tercatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 14.228 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.093 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 594 positif dan 11.499 negatif.
Selain itu, dilakukan tes antigen sebanyak 14.127 orang dites, dengan hasil 286 positif dan 13.841 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.211.717 dengan tingkat kesembuhan 98,1%, dan total 15.126 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," katanya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 101.039 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 970.119 per sejuta penduduk," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut kasus positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,4%.
"Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,0%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tutupnya.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 7.948 (orang yang masih dirawat/isolasi)," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam keterangannya dikutip, Senin (28/3/2022).
Dinkes juga tetap mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas.
Data Dinkes DKI tercatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 14.228 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.093 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 594 positif dan 11.499 negatif.
Selain itu, dilakukan tes antigen sebanyak 14.127 orang dites, dengan hasil 286 positif dan 13.841 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.211.717 dengan tingkat kesembuhan 98,1%, dan total 15.126 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," katanya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 101.039 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 970.119 per sejuta penduduk," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut kasus positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,4%.
"Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,0%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tutupnya.
(thm)
tulis komentar anda