Temuan Rel Trem di Proyek MRT Bagian Penting Merawat Peradaban
Selasa, 28 Desember 2021 - 11:02 WIB
JAKARTA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta menyampaikan apresiasi kepada PT MRT Jakarta yang terus berkoordinasi terkait temuan sejumlah benda cagar budaya di lokasi proyek MRT Fase II. Temuan ini merupakan upaya merawat peradaban masa lampau.
"Apa yang dilakukan oleh PT MRT ini menjadi bagian penting dalam upaya mengembalikan lagi masa-masa peradaban di masa lampau dengan tidak melupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang," ujar Kadisbud DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, Selasa (28/12/2021).
Ia menilai PT MRT peduli akan peninggalan masa lalu. Kelak benda-benda tersebut bisa diserahkan kepada pihak terkait untuk dipelajari.
Iwan mencontohkan temuan trek trem yang didapati oleh pekerja saat menggali proyek MRT. Kemudian upaya PT MRT melakukan relokasi Tugu Jam.
"Apa yang dilakukan ini sudah sewajarnya, sudah semestinya dijadikan contoh oleh perusahaan-perusahaan lain, baik BUMN, BUMD, maupun pihak perorangan maupun badan usaha yang berupaya atau mendapat tugas mengembalikan kembali bukti-bukti sejarah peradaban kota, khususnya di masa lampau," katanya.
Iwan menyebutkan, mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 Pasal 23 tentang Cagar Budaya, setiap orang atau badan usaha yang menemukan benda yang diduga benda cagar budaya atau bangunan yang diduga bangunan cagar budaya, ataupun struktur yang juga seperti cagar budaya, wajib melaporkan kepada instansi yang berwenang.
Tapi apa yang dilakukan oleh MRT saat ini bahkan dimulai di saat-saat awal pergerakannya, melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang yakni Dinas Kebudayaan. Bahkan kalau ada hal-hal yang sifatnya sangat strategis bisa dilaporkan kepada pimpinan yang lebih tinggi yaitu Gubernur DKI Jakarta.
"Kami dari Dinas Kebudayaan sudah membuat surat tugas untuk melakukan asistensi terhadap kegiatan-kegiatan khususnya yang berkenaan dengan ekskavasi ataupun penemuan cagar budaya. Mudah-mudahan bukan hanya temuan, tapi ini adalah upaya upaya penyelamatan objek yang diduga cagar budaya," tandasnya.
Kepala Bidang Pelindungan Novriadi dan juga Kepala Unit Pengelola Pusat Konservasi Cagar Budaya Linda Indriani saat ini masih terus melakukan asistensi pendampingan kepada PT MRT terkait temuan cagar budaya itu.
"Apa yang dilakukan oleh PT MRT ini menjadi bagian penting dalam upaya mengembalikan lagi masa-masa peradaban di masa lampau dengan tidak melupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang," ujar Kadisbud DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, Selasa (28/12/2021).
Ia menilai PT MRT peduli akan peninggalan masa lalu. Kelak benda-benda tersebut bisa diserahkan kepada pihak terkait untuk dipelajari.
Iwan mencontohkan temuan trek trem yang didapati oleh pekerja saat menggali proyek MRT. Kemudian upaya PT MRT melakukan relokasi Tugu Jam.
"Apa yang dilakukan ini sudah sewajarnya, sudah semestinya dijadikan contoh oleh perusahaan-perusahaan lain, baik BUMN, BUMD, maupun pihak perorangan maupun badan usaha yang berupaya atau mendapat tugas mengembalikan kembali bukti-bukti sejarah peradaban kota, khususnya di masa lampau," katanya.
Iwan menyebutkan, mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 Pasal 23 tentang Cagar Budaya, setiap orang atau badan usaha yang menemukan benda yang diduga benda cagar budaya atau bangunan yang diduga bangunan cagar budaya, ataupun struktur yang juga seperti cagar budaya, wajib melaporkan kepada instansi yang berwenang.
Tapi apa yang dilakukan oleh MRT saat ini bahkan dimulai di saat-saat awal pergerakannya, melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang yakni Dinas Kebudayaan. Bahkan kalau ada hal-hal yang sifatnya sangat strategis bisa dilaporkan kepada pimpinan yang lebih tinggi yaitu Gubernur DKI Jakarta.
"Kami dari Dinas Kebudayaan sudah membuat surat tugas untuk melakukan asistensi terhadap kegiatan-kegiatan khususnya yang berkenaan dengan ekskavasi ataupun penemuan cagar budaya. Mudah-mudahan bukan hanya temuan, tapi ini adalah upaya upaya penyelamatan objek yang diduga cagar budaya," tandasnya.
Kepala Bidang Pelindungan Novriadi dan juga Kepala Unit Pengelola Pusat Konservasi Cagar Budaya Linda Indriani saat ini masih terus melakukan asistensi pendampingan kepada PT MRT terkait temuan cagar budaya itu.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda