Hadapi Pandemi, Pengmas UI Dorong Milenial dan Pelaku UMKM di Depok Melek Teknologi

Minggu, 26 Desember 2021 - 21:42 WIB
Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) mendorong milenial dan perempuan pelaku UKM di Kota Depok melek teknologi dalam berwirausaha. Foto: Ist
JAKARTA - Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) mendorong kaum milenial dan perempuan pelaku UMKM di Kota Depok melek teknologi dalam berwirausaha. Hal ini agar pelaku UMKM milenial dan perempuan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga di masa pandemi Covid-19.

Saat ini, DPPM UI sedang menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan mengangkat tema “Peningkatan kapasitas kemandirian pelaku UMKM di era pandemi melalui creative digital marketing dalam membangun ketahanan ekonomi di Depok”.

Baca juga: UMKM Makin Unjuk Gigi, Ekspor Senilai Rp79,7 Miliar Dilepas Kemendag



Kegiatan pengmas ini diketuai Rahmi Setiawati selaku Ketua Program Studi Produksi Media Vokasi UI bersama dengan Arius Krypton Onarelly selaku Ketua Prodi Studi Penyiaran Multimedia Vokasi UI.

Rahmi Setiawati mengatakan, pandemi membuat pelaku UMKM perlu mengubah strategi agar dapat bertahan dalam menjalankan usahanya. Diperlukan strategi baru melalui pendekatan teknologi pada usahanya.

Untuk itu, perlu dilakukan kegiatan yang bertujuan memberikan peningkatan kapasitas kemandirian bagi para pelaku UMKM, salah satunya dengan pelatihan creative digital marketing. "Tujuan kegiatan ini di antaranya membangun kesadaran wirausaha dengan menerapkan perkembangan teknologi digital yang menyebabkan produk dengan cepat diterima oleh pangsa pasar dan dapat diakses melalui platform digital," ujar Rahmi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/12/2021).

Sebagai tahap awal kegiatan telah dilakukan pemetaan potensi masyarakat di wilayah Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya. Sasaran untuk Cimanggis adalah mendorong peningkatan kapasitas kelompok milenial untuk berwirausaha melalui kegiatan bersama dengan lembaga pendidikan non formal Bina Mutu Bangsa.

Kaum milenial Cimanggis diberi pelatihan tentang membangun kemasan makanan dan penentuan nama atau merek pada produk kuliner yang dihasilkan. Dari Bina Mutu Bangsa juga melatih mereka keterampilan memasak untuk produk kuliner yaitu bakso malang.

Sedangkan, program untuk Kecamatan Sukmajaya sasarannya adalah kelompok perempuan dengan dominan adalah ibu-ibu melalui komunitas rajutan. Mereka diberi pelatihan tentang marketing digital sehingga produk hasil rajutan dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Sementara materi keterampilan fokus pada teknik merajut bekerja sama dengan Charlie Rajut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More