BNPB: Banjir di Gunung Putri Kabupaten Bogor Telah Surut
Minggu, 31 Oktober 2021 - 10:45 WIB
BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan laporkan terjadi banjir di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor , Jawa Barat pada Sabtu (30/10/2021) malam. Saat ini banjir sudah surut dan warga mulai membersihkan kembali rumahnya yang terendam air akibat sungai Ciranggon yang meluap.
“Laporan terkini yang diterima BNPB bahwa air sudah berangsur surut. Sebagian warga yang mengungsi sementara waktu telah kembali ke rumah mereka. Warga membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (31/10/2021).
BPBD Kabupaten Bogor melaporkan hujan deras menjadi salah satu pemicu debit air Sungai Ciranggon meluap. Selain itu, debit air tidak tertampung akibat adanya penyempitan di bagian hilir sungai. Petugas BPBD mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila terjadi hujan deras di kawasan tersebut.
Wilayah yang terdampak banjir di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dengan ketinggian muka air 20 hingga 50 cm pada pukul 19.00 WIB. Banjir berdampak pada 60 KK dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. (Baca juga; Wilayah Bekasi Timur Terendam Banjir Setinggi 1 Meter )
Saat banjir terjadi, petugas segera turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan dan melakukan pendataan di wilayah terdampak. Warga diimbau untuk terus waspada dan siap siaga selama musim hujan. Perkiraan cuaca di wilayah Gunung Putri masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir dalam sehari ke depan.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 37 kecamatan di kabupaten ini berada pada potensi bahaya tersebut. Kecamatan Gunung Putri termasuk wilayah dengan potensi ancaman bahaya tersebut. (Baca juga; Diguyur Hujan Deras Seharian, 5 Titik di Kota Bekasi Banjir dan Tergenang )
BNPB telah meminta BPBD di seluruh provinsi untuk mengambil langkah kesiapsiagaan, khususnya pengaruh yang lebih buruk fenomena La Nina di musim hujan. Hal ini bertujuan untuk mencegah maupun menghindari dampak buruk bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena tersebut.
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat ini menyikapi analisis informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi La Nina di Indonesia yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan.
“Laporan terkini yang diterima BNPB bahwa air sudah berangsur surut. Sebagian warga yang mengungsi sementara waktu telah kembali ke rumah mereka. Warga membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (31/10/2021).
BPBD Kabupaten Bogor melaporkan hujan deras menjadi salah satu pemicu debit air Sungai Ciranggon meluap. Selain itu, debit air tidak tertampung akibat adanya penyempitan di bagian hilir sungai. Petugas BPBD mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila terjadi hujan deras di kawasan tersebut.
Wilayah yang terdampak banjir di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dengan ketinggian muka air 20 hingga 50 cm pada pukul 19.00 WIB. Banjir berdampak pada 60 KK dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. (Baca juga; Wilayah Bekasi Timur Terendam Banjir Setinggi 1 Meter )
Saat banjir terjadi, petugas segera turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan dan melakukan pendataan di wilayah terdampak. Warga diimbau untuk terus waspada dan siap siaga selama musim hujan. Perkiraan cuaca di wilayah Gunung Putri masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir dalam sehari ke depan.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 37 kecamatan di kabupaten ini berada pada potensi bahaya tersebut. Kecamatan Gunung Putri termasuk wilayah dengan potensi ancaman bahaya tersebut. (Baca juga; Diguyur Hujan Deras Seharian, 5 Titik di Kota Bekasi Banjir dan Tergenang )
BNPB telah meminta BPBD di seluruh provinsi untuk mengambil langkah kesiapsiagaan, khususnya pengaruh yang lebih buruk fenomena La Nina di musim hujan. Hal ini bertujuan untuk mencegah maupun menghindari dampak buruk bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena tersebut.
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat ini menyikapi analisis informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi La Nina di Indonesia yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan.
(wib)
tulis komentar anda