Pemprov DKI Lakukan Berbagai Usaha Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 06:29 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan berusaha melaksanakan berbagai program yang dapat mengantisipasi bencana hidrometeorologi . Namun, Pemprov juga membutuhkan dukungan warga untuk saling mengingatkan dan menjaga lingkungan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
"Kami sudah mengetahui yang disampaikan BMKG, setiap tahun ada peningkatan debit hujan. Untuk itu kami akan melaksanakan program-program yang sudah diputuskan dan mewujudkannya," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) di Balai Kota pada Kamis, 21 Oktober 2021 kemarin.
Menurut Ariza, program dalam mengatasi banjir di Jakarta yang akan diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu pengerukan sungai, waduk, embung, dan memasifkan pembangunan sumur resapan.
Sementara itu, pemerintah pusat mengerjakan proyek normalisasi 13 sungai dengan kewajiban pembebasan lahan ada di tangan Pemprov DKI.
Ariza menuturkan, pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Pemprov membutuhkan dukungan atau kontribusi warga untuk saling mengingatkan dan menjaga lingkungan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
"Kami membutuhkan dukungan warga Jakarta untuk memastikan semuanya tidak membuang sampah sembarangan, menjaga bersih lingkungan rumahnya, selokan, sungai, dan lain-lain supaya tidak memberikan kontribusi terhadap banjir, tetapi justru membantu pencegahan dan penanganan penanggulangan banjir," tuturnya.
Sekadar informasi, BMKG telah memberikan peringatan bahwa bencana hidrometeorologi akan datang lebih awal di akhir tahun 2021. "Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak seiring dengan intensitas curah hujan yang terus meningkat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati virtual dikutip pada Kamis, 21 Oktober 2021 kemarin.
Bencana hidrometeorologi adalah sebuah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Diketahui, bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, longsor, dan berbagai bencana lainnya.
"Kami sudah mengetahui yang disampaikan BMKG, setiap tahun ada peningkatan debit hujan. Untuk itu kami akan melaksanakan program-program yang sudah diputuskan dan mewujudkannya," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) di Balai Kota pada Kamis, 21 Oktober 2021 kemarin.
Menurut Ariza, program dalam mengatasi banjir di Jakarta yang akan diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu pengerukan sungai, waduk, embung, dan memasifkan pembangunan sumur resapan.
Sementara itu, pemerintah pusat mengerjakan proyek normalisasi 13 sungai dengan kewajiban pembebasan lahan ada di tangan Pemprov DKI.
Ariza menuturkan, pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Pemprov membutuhkan dukungan atau kontribusi warga untuk saling mengingatkan dan menjaga lingkungan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
"Kami membutuhkan dukungan warga Jakarta untuk memastikan semuanya tidak membuang sampah sembarangan, menjaga bersih lingkungan rumahnya, selokan, sungai, dan lain-lain supaya tidak memberikan kontribusi terhadap banjir, tetapi justru membantu pencegahan dan penanganan penanggulangan banjir," tuturnya.
Sekadar informasi, BMKG telah memberikan peringatan bahwa bencana hidrometeorologi akan datang lebih awal di akhir tahun 2021. "Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak seiring dengan intensitas curah hujan yang terus meningkat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati virtual dikutip pada Kamis, 21 Oktober 2021 kemarin.
Bencana hidrometeorologi adalah sebuah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Diketahui, bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, longsor, dan berbagai bencana lainnya.
(hab)
tulis komentar anda