Anies Kenang Almarhum Sardjono, IAW: Sentuhan Kemanusiaan
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 19:25 WIB
JAKARTA - Sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendatangi langsung rumah duka Dirut PT Transjakarta almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusomo dianggap sudah nyaris terlupakan oleh banyak pemimpin di berbagai level. Demikian disampaikan oleh Ketua Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Junisab Akbar.
"Model asesmen kepemimpinan seperti itu saat ini sudah nyaris terlupakan oleh banyak pemimpin di berbagai level," kata Junisab dalam keterangannya, Jumat (8/10/2021).
Dia mengatakan, saat sedang bekerja melaksanakan rencana Transjakarta untuk menggunakan armada bus listrik. Lalu sampai di tanah air langsung dirawat di RS hingga akhirnya meninggal, itu adalah bentuk penegasan kuat dari seorang pemimpin terhadap orang yang dikelolanya.
"Anies menunjukkan sentuhan kemanusiaan untuk membalas kemampuan yang maksimal dari anak buahnya," katanya lagi.
Untuk BUMD ini, kata dia, Anies terbuktik sangat intens sehingga mampu secara detail mengurai kinerja anak buahnya. Cenderung dia mampu memikirkan, bahwa layanan publik Transjakarta adalah urat nadi penilaian kinerjanya sebagai Gubernur.
"Sepengamatan kami, pernyataan Anies itu tumbuh sebagai hasil dari kemampuan tim yang dibangun oleh almarhum. Almarhum mampu mengajak, mengumpulkan serta membentuk tim yang kebanyakan berlatarbelakang pilot untuk membantunya berkinerja maksimal sehingga hasilnya di atas rata-rata kinerja jajaran direksi lama Transjakarta," paparnya.
Direksi saat ini, menurut dia, ideal untuk dirampingkan tentu dengan nomenklatur yang baru sesuai dengan tantangan Transjakarta yang sudah diasesmen oleh Anies. Maka penilaian detail yang puas meluncur dari Anies.
"Tim itu yang idealnya patut untuk dilanjutkan penatakelolaannya oleh Anies. Agar asesmen Gubernur tersebut langgeng terwujud, tentu sudah bisa dipetakan olehnya, tentang sebenarnya seperti apa model manajemen direksi yang tepat untuk tatakelola Transjakarta ke depan," katanya.
Apalagi dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Transjakarta sampai tahun 2030 ditargetkan ada 10.051 bus yang dioperasikan. Artinya nanti semua bus itu akan beralih ke listrik. Itu juga harus perlu kerja sama yang mumpuni dengan operator.
"Kinerja tim dan jejaring yang sudah dibentuk oleh almarhum tentu adalah sesuatu potensi. Oleh karena itu tinggal bagaimana Anies mengelola agar potensi itu bisa eksis mewujudkan harapannya demi melayani kebutuhan warga Jakarta," tutup Junisab.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi rumah duka Dirut PT Transportasi Jakarta almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusomo bukan hanya bentuk mengenang almarhum sebagai sosok yang energik dan optimistis. Walaupun masa pengabdiannya singkat.
"Almarhum adalah Dirut PT Transportasi Jakarta. Masa pengabdiannya di Transjakarta mungkin singkat, tapi almarhum sukses menakhodai Transjakarta melewati masa-masa menantang setahun terakhir ini. Pribadi yang amat energik. Pandangannnya selalu positif, optimistik, cerdas dan cepat muncul dengan ide-ide baru. Sangat supel bergaul, teman almarhum ada di mana-mana,” tulis Anies dalam akun Facebook @Anies Baswedan.
"Model asesmen kepemimpinan seperti itu saat ini sudah nyaris terlupakan oleh banyak pemimpin di berbagai level," kata Junisab dalam keterangannya, Jumat (8/10/2021).
Dia mengatakan, saat sedang bekerja melaksanakan rencana Transjakarta untuk menggunakan armada bus listrik. Lalu sampai di tanah air langsung dirawat di RS hingga akhirnya meninggal, itu adalah bentuk penegasan kuat dari seorang pemimpin terhadap orang yang dikelolanya.
"Anies menunjukkan sentuhan kemanusiaan untuk membalas kemampuan yang maksimal dari anak buahnya," katanya lagi.
Untuk BUMD ini, kata dia, Anies terbuktik sangat intens sehingga mampu secara detail mengurai kinerja anak buahnya. Cenderung dia mampu memikirkan, bahwa layanan publik Transjakarta adalah urat nadi penilaian kinerjanya sebagai Gubernur.
"Sepengamatan kami, pernyataan Anies itu tumbuh sebagai hasil dari kemampuan tim yang dibangun oleh almarhum. Almarhum mampu mengajak, mengumpulkan serta membentuk tim yang kebanyakan berlatarbelakang pilot untuk membantunya berkinerja maksimal sehingga hasilnya di atas rata-rata kinerja jajaran direksi lama Transjakarta," paparnya.
Direksi saat ini, menurut dia, ideal untuk dirampingkan tentu dengan nomenklatur yang baru sesuai dengan tantangan Transjakarta yang sudah diasesmen oleh Anies. Maka penilaian detail yang puas meluncur dari Anies.
"Tim itu yang idealnya patut untuk dilanjutkan penatakelolaannya oleh Anies. Agar asesmen Gubernur tersebut langgeng terwujud, tentu sudah bisa dipetakan olehnya, tentang sebenarnya seperti apa model manajemen direksi yang tepat untuk tatakelola Transjakarta ke depan," katanya.
Apalagi dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Transjakarta sampai tahun 2030 ditargetkan ada 10.051 bus yang dioperasikan. Artinya nanti semua bus itu akan beralih ke listrik. Itu juga harus perlu kerja sama yang mumpuni dengan operator.
"Kinerja tim dan jejaring yang sudah dibentuk oleh almarhum tentu adalah sesuatu potensi. Oleh karena itu tinggal bagaimana Anies mengelola agar potensi itu bisa eksis mewujudkan harapannya demi melayani kebutuhan warga Jakarta," tutup Junisab.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi rumah duka Dirut PT Transportasi Jakarta almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusomo bukan hanya bentuk mengenang almarhum sebagai sosok yang energik dan optimistis. Walaupun masa pengabdiannya singkat.
"Almarhum adalah Dirut PT Transportasi Jakarta. Masa pengabdiannya di Transjakarta mungkin singkat, tapi almarhum sukses menakhodai Transjakarta melewati masa-masa menantang setahun terakhir ini. Pribadi yang amat energik. Pandangannnya selalu positif, optimistik, cerdas dan cepat muncul dengan ide-ide baru. Sangat supel bergaul, teman almarhum ada di mana-mana,” tulis Anies dalam akun Facebook @Anies Baswedan.
(mhd)
tulis komentar anda