Sejarah Balai Kota DKI Jakarta, Dulu Kantor Komisaris Tinggi Kerajaan Belanda
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 05:00 WIB
Pada 1954, masa jabatan Wali Kota Sudiro terjadi pengembangan pertama kantor Pemerintahan Kotapraja Djakarta untuk menampung perluasan kegiatan layanan masyarakat. Wali Kota Sudiro menggunakan gedung Medan Merdeka Selatan 8 sebagai kantor bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gotong Rojong.
Pada 1960 yakni pada masa jabatan Soemarno, Kota Jakarta memperoleh kedudukan istimewa menjadi setingkat dengan Daerah Swantantra Tingkat I. Nama Pemerintah Kotapraja Djakarta Raja diubah menjadi Pemerintah Daerah Chusus Ibukota (DCI) Djakarta dan kepala pemerintahannya adalah seorang Gubernur.
Untuk menampung kegiatan pemerintahan dan layanan yang semakin banyak dan beragam kepada masyarakat, pada 1972 Pemerintah DKI membongkar dan membangunnya menjadi sebuah gedung baru berlantai 24. Pembangunan gedung yang kemudian dikenal sebagai Gedung Blok G ini juga dimaksudkan sebagai proyek belajar dan percontohan bagi pembangunan gedung-gedung tinggi yang lain. Pembangunannya selesai dan diresmikan pada 28 April 1976 oleh Presiden Soeharto.
Arsitektur Balai Kota DKI Jakarta bergaya Neo Klasik Eropa dipadu dengan Pesisir Utara Jawa/Betawi. Meski gedung Balai Kota DKI Jakarta mengalami banyak perubahan dan pengembangan, namun dalam upaya menjaga dan melestarikan bangunan cagar budaya, bagian depan gedung tetap dipertahankan sebagaimana adanya.
Baca juga: Dahulu, Kota Depok Dipimpin Presiden
Pada masa Gubernur DKI Jakarta ke-17 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, fungsi gedung Balai Kota DKI diperluas menjadi Destinasi Wisata Balai Kota dengan fasilitas masjid, ruang audio visual, dan internet gratis serta pelayanan prima menuju Jakarta Baru yang bermartabat dan berkemajuan.
Di masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dilakukan penataan ulang sejumlah ruangan di kompleks Balai Kota DKI. Penataan ulang untuk optimalisasi tugas dan fungsi perangkat daerah atau unit kerja usai penataan organisasi. Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 442 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang Kantor Perangkat Daerah/Unit Kerja Pada Perangkat Daerah di Gedung Kompleks Balai Kota. Salah satu ruangan yang ditata adalah ruang kantor TGUPP.
Pada 1960 yakni pada masa jabatan Soemarno, Kota Jakarta memperoleh kedudukan istimewa menjadi setingkat dengan Daerah Swantantra Tingkat I. Nama Pemerintah Kotapraja Djakarta Raja diubah menjadi Pemerintah Daerah Chusus Ibukota (DCI) Djakarta dan kepala pemerintahannya adalah seorang Gubernur.
Untuk menampung kegiatan pemerintahan dan layanan yang semakin banyak dan beragam kepada masyarakat, pada 1972 Pemerintah DKI membongkar dan membangunnya menjadi sebuah gedung baru berlantai 24. Pembangunan gedung yang kemudian dikenal sebagai Gedung Blok G ini juga dimaksudkan sebagai proyek belajar dan percontohan bagi pembangunan gedung-gedung tinggi yang lain. Pembangunannya selesai dan diresmikan pada 28 April 1976 oleh Presiden Soeharto.
Arsitektur Balai Kota DKI Jakarta bergaya Neo Klasik Eropa dipadu dengan Pesisir Utara Jawa/Betawi. Meski gedung Balai Kota DKI Jakarta mengalami banyak perubahan dan pengembangan, namun dalam upaya menjaga dan melestarikan bangunan cagar budaya, bagian depan gedung tetap dipertahankan sebagaimana adanya.
Baca juga: Dahulu, Kota Depok Dipimpin Presiden
Pada masa Gubernur DKI Jakarta ke-17 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, fungsi gedung Balai Kota DKI diperluas menjadi Destinasi Wisata Balai Kota dengan fasilitas masjid, ruang audio visual, dan internet gratis serta pelayanan prima menuju Jakarta Baru yang bermartabat dan berkemajuan.
Di masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dilakukan penataan ulang sejumlah ruangan di kompleks Balai Kota DKI. Penataan ulang untuk optimalisasi tugas dan fungsi perangkat daerah atau unit kerja usai penataan organisasi. Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 442 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang Kantor Perangkat Daerah/Unit Kerja Pada Perangkat Daerah di Gedung Kompleks Balai Kota. Salah satu ruangan yang ditata adalah ruang kantor TGUPP.
(jon)
tulis komentar anda