24 Preman di Jakarta Utara Itu Lakukan Pungli ke Sopir Kontainer di 5 Pos
Kamis, 10 Juni 2021 - 23:06 WIB
JAKARTA - Polrestro Jakarta Utara menyatakan 24 preman yang melakukan pungutan liar (pungli) pada sopir truk kontainer di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok memberhentikan para sopir di lima pos dan meminta sejumlah uang. Dari tangan para pelaku petugas menyita uang hasil pungli sekitar Rp1,2 juta.
Kapolrestro Jakarta Utara, Kombes Guruh Arif Darmawan mengatakan, penangkapan dilakukan di dua lokasi yakni 12 di depo PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta dan 12 di depo PT Greating Fortune Container.
"Sudah kita amankan ada 24," kata Guruh di Jakarta, Kamis (10/6/2021). Penangkapan di lokasi pertama dilakukan pada pukul 13.00 WIB.
Sebanyak 12 orang yang ditangkap tersebut di antaranya Dicky Setiawan, Mochamad Kurniady, Syah Roni, Muhammad Syahroni, Jaya Ramidin, Mochamad Jeinul Al Fiqri, Dede Sutrisno, Achmad Za Imuddin, Khaerudin, Muchamad Nurdin, Eko Kristianto Purnomo, dan Edi, Laki-laki.
"Barang bukti uang Rp602.000, 4 unit HT, 2 unit HP, 1 kotak kardus bertuliskan security untuk menaruh uang, obeng, palu," ujarnya. Kemudian lokasi kedua penangkapan ada 12 preman ditangkap pada pukul 15.00 WIB. Baca: Setelah Jokowi Telepon Kapolri, 24 Preman di Jakarta Utara Langsung Disikat
12 orang di antaranya ialah; Odih, Ahmad Aprizal, Wahyudi, Yoga Pratama, Dede Rahman, Haris Fauzi, Rian Rifandi, Achmad Wahyudin, Triadmoko, Dirman, Nurman Syafrudin dan M Fajarudin. "Lokasi kedua barbuk yang diamankan uang total Rp664.000, 4 unit HT, 8 unit HP Android," jelasnya.
Guruh menuturkan, meski penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, namun modus mereka sama. Para preman meminta bayaran dari para sopir truk secara tidak resmi dengan di bagi ke beberapa pos. Pos survei, cuci/washing, loket, bongkar angkat kontainer (crane), dan keluar depo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Polda Metro Jaya untuk segera 'sikat' atau menindak tegas seluruh preman yang sering melakukan pemalakan terhadap sopir kontainer di wilayah Jakarta Utara.
Hal itu setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menelfon Kapolri usai mendengar keluhan para sopir kontainer yang sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).
"Oknum dan preman akan segera kami bersihkan, tangkap dan tuntaskan," kata Sigit saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Dia juga meminta jajarannya untuk segera membentuk tim demi menindak tegas seluruh preman yang kerap memalak para sopir truk tersebut.
"Segera kami turunkan tim untuk menindaklanjuti dan bereskan keluhan dari para sopir yang sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum dan preman," ujar Sigit.
Kapolrestro Jakarta Utara, Kombes Guruh Arif Darmawan mengatakan, penangkapan dilakukan di dua lokasi yakni 12 di depo PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta dan 12 di depo PT Greating Fortune Container.
"Sudah kita amankan ada 24," kata Guruh di Jakarta, Kamis (10/6/2021). Penangkapan di lokasi pertama dilakukan pada pukul 13.00 WIB.
Sebanyak 12 orang yang ditangkap tersebut di antaranya Dicky Setiawan, Mochamad Kurniady, Syah Roni, Muhammad Syahroni, Jaya Ramidin, Mochamad Jeinul Al Fiqri, Dede Sutrisno, Achmad Za Imuddin, Khaerudin, Muchamad Nurdin, Eko Kristianto Purnomo, dan Edi, Laki-laki.
"Barang bukti uang Rp602.000, 4 unit HT, 2 unit HP, 1 kotak kardus bertuliskan security untuk menaruh uang, obeng, palu," ujarnya. Kemudian lokasi kedua penangkapan ada 12 preman ditangkap pada pukul 15.00 WIB. Baca: Setelah Jokowi Telepon Kapolri, 24 Preman di Jakarta Utara Langsung Disikat
12 orang di antaranya ialah; Odih, Ahmad Aprizal, Wahyudi, Yoga Pratama, Dede Rahman, Haris Fauzi, Rian Rifandi, Achmad Wahyudin, Triadmoko, Dirman, Nurman Syafrudin dan M Fajarudin. "Lokasi kedua barbuk yang diamankan uang total Rp664.000, 4 unit HT, 8 unit HP Android," jelasnya.
Guruh menuturkan, meski penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, namun modus mereka sama. Para preman meminta bayaran dari para sopir truk secara tidak resmi dengan di bagi ke beberapa pos. Pos survei, cuci/washing, loket, bongkar angkat kontainer (crane), dan keluar depo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Polda Metro Jaya untuk segera 'sikat' atau menindak tegas seluruh preman yang sering melakukan pemalakan terhadap sopir kontainer di wilayah Jakarta Utara.
Hal itu setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menelfon Kapolri usai mendengar keluhan para sopir kontainer yang sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).
"Oknum dan preman akan segera kami bersihkan, tangkap dan tuntaskan," kata Sigit saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Dia juga meminta jajarannya untuk segera membentuk tim demi menindak tegas seluruh preman yang kerap memalak para sopir truk tersebut.
"Segera kami turunkan tim untuk menindaklanjuti dan bereskan keluhan dari para sopir yang sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum dan preman," ujar Sigit.
(hab)
tulis komentar anda