Imbas Tanggul Citarum Jebol, 11 Gardu Listrik di Kabupaten Bekasi Belum Dioperasikan
Rabu, 24 Februari 2021 - 17:43 WIB
BEKASI - PLN UP3 Bekasi terus monitoring permukiman warga yang terdampak banjir. Hingga Rabu (24/2/2021), sebagian wilayah Bekasi masih terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum . Sebanyak 11 gardu di wilayah tanggul Sungai Citarum yang jebol, masih belum dioperasikan.
Untuk diketahui aliran Sungai Citarum mengalir dengan kecepatan air 1.300 per kubik. Debit air itu terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan kenormalannya yang hanya mencapai 850 per kubik.
Atas hal demikian, banjir yang semula berada di empat Desa di Kecamatan Pebayuran, meluas ke sejumlah kecamatan. Termasuk pada wilayah ULP Babelan yang masih di wilayah kerja PLN UP3 Bekasi.“Per pagi tadi sisa 11 gardu di wilayah tanggul Sungai Citarum yang jebol, masih belum dioperasikan,” ungkap Manajer PLN UP3 Bekasi, Ririn Rachmawardini pada Rabu (24/2/2021) kepada wartawan.
Bagi pelanggan yang masih padam, lanjut Ririn, secara bertahap akan dinormalkan dengan melihat kondisi banjir. Jika semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik maka akan segera dinyalakan.
PLN UP3 Bekasi juga terus memantau perkembangan situasi pada lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir. PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemkab Bekasi untuk secara sigap mengambil langkah yang mengutamakan keselamatan masyarakat.
Selain memonitoring suplai listrik, PLN UP3 Bekasi, kata Ririn juga memperhatikan asupan makanan kepada warga korban banjir. Sejauh ini, sudah ada 1000 boks nasi siap saji yang dikirimkan ke sejumlah wilayah.
Ririn berpesan, apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya masyarakat bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
Di bagian lain, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat menyatakan, 99% kelistrikan di Jabar telah dipulihkan pascabanjir
Banjir bukan saja menerjang wilayah Bekasi, namun juga sejumlah wilayah di Jawa Barat. “Sebanyak 2.117 dari 2.147 unit gardu distribusi atau 99% yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali,” ujar General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha.
Menurutnya, ada sebanyak 516.483 pelanggan yang terdampak banjir sudah berhasil dinyalakan kembali. Sementara untuk Bekasi yang sempat mengalami tanggul jebol masih dalam pemantauan. Dia menuturkan, ada penambahan gardu yang mati akibat meluasnya air Sungai Citarum ke permukiman warga.
Agung mengungkapkan, pihaknya masih menyiagakan 72 posko, 3.799 orang personel, 103 genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi, 700 unit kendaraan operasional dan 9 perahu karet yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang terdampak banjir. Adapun wilayah di Jabar yang belum menyala meliputi sebagian wilayah Cikarang, Bekasi dan Karawang.
Lihat Juga: Tri Adhianto Paparkan Prioritas Strategi Jangka Panjang untuk Solusi Banjir di Kota Bekasi
Untuk diketahui aliran Sungai Citarum mengalir dengan kecepatan air 1.300 per kubik. Debit air itu terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan kenormalannya yang hanya mencapai 850 per kubik.
Atas hal demikian, banjir yang semula berada di empat Desa di Kecamatan Pebayuran, meluas ke sejumlah kecamatan. Termasuk pada wilayah ULP Babelan yang masih di wilayah kerja PLN UP3 Bekasi.“Per pagi tadi sisa 11 gardu di wilayah tanggul Sungai Citarum yang jebol, masih belum dioperasikan,” ungkap Manajer PLN UP3 Bekasi, Ririn Rachmawardini pada Rabu (24/2/2021) kepada wartawan.
Bagi pelanggan yang masih padam, lanjut Ririn, secara bertahap akan dinormalkan dengan melihat kondisi banjir. Jika semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik maka akan segera dinyalakan.
PLN UP3 Bekasi juga terus memantau perkembangan situasi pada lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir. PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemkab Bekasi untuk secara sigap mengambil langkah yang mengutamakan keselamatan masyarakat.
Selain memonitoring suplai listrik, PLN UP3 Bekasi, kata Ririn juga memperhatikan asupan makanan kepada warga korban banjir. Sejauh ini, sudah ada 1000 boks nasi siap saji yang dikirimkan ke sejumlah wilayah.
Ririn berpesan, apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya masyarakat bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
Di bagian lain, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat menyatakan, 99% kelistrikan di Jabar telah dipulihkan pascabanjir
Banjir bukan saja menerjang wilayah Bekasi, namun juga sejumlah wilayah di Jawa Barat. “Sebanyak 2.117 dari 2.147 unit gardu distribusi atau 99% yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali,” ujar General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha.
Menurutnya, ada sebanyak 516.483 pelanggan yang terdampak banjir sudah berhasil dinyalakan kembali. Sementara untuk Bekasi yang sempat mengalami tanggul jebol masih dalam pemantauan. Dia menuturkan, ada penambahan gardu yang mati akibat meluasnya air Sungai Citarum ke permukiman warga.
Agung mengungkapkan, pihaknya masih menyiagakan 72 posko, 3.799 orang personel, 103 genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi, 700 unit kendaraan operasional dan 9 perahu karet yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang terdampak banjir. Adapun wilayah di Jabar yang belum menyala meliputi sebagian wilayah Cikarang, Bekasi dan Karawang.
Lihat Juga: Tri Adhianto Paparkan Prioritas Strategi Jangka Panjang untuk Solusi Banjir di Kota Bekasi
(hab)
tulis komentar anda