Jalan Ciater Tangsel Dipenuhi Lubang dan Pasir, Pemotor Banyak Tergelincir
Senin, 14 Desember 2020 - 16:22 WIB
TANGERANG SELATAN - Pengendara sepeda motor harus berhati-hati saat melintasi Jalan Ciater yang mengarah dari Bundaran Maruga, Ciputat, menuju Jalan Letnan Soetopo, Serpong. Sebab, kondisi jalan itu rusak parah dengan lubang dan taburan pasir di permukaan aspalnya yang bergelombang.
Warga sekitar menyebut, pengendara motor sudah sering kali tergelincir di sana. Umumnya mereka hilang keseimbangan saat melintas di sekitar Traffic Light Rawa Mekar Jaya serta kelokan dekat Kantor Kelurahan Rawa Mekar Jaya. ( )
Kecelakaan sulit dihindari lantaran jalan itu memiliki beberapa kelokan. Terlebih jika melintas pada malam hari, para pengendara tak terlalu memerhatikan permukaan aspal yang bergelombang disertai taburan pasir. Meski hingga saat ini belum ada jumlah akurat soal data kecelakaan yang terjadi.
"Sering (kecelakaan) kalau malam itu pak, karena jalannya banyak pasir jadi licin. Motor semua. Jadi motor ada yang jatuh, yang motor di belakangnya ikutan jatuh karena nabrak motor yang didepan," terang Sigit (43), pedagang yang memiliki kios di sekitar Traffic Light Rawa Mekar Jaya, di Tangsel, Senin (14/12/2020).
Jalan Ciater Raya itu sebenarnya baru satu bulan belakangan ini diaspal. Total ada 2 jalur berlawanan yang diaspal, baik dari arah Bundaran Maruga menuju Jalan Letnan Soetopo ataupun rute sebaliknya. Dari penelusuran, jalan 2 arah yang diaspal memiliki panjang sekira 4 ribu meter. ( )
Kepala Bidang (Kabid) Binamarga DinasPekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Budi Rachmat menerangkan, pengaspalan di Jalan Ciater itu masih mutlak di bawah tanggung jawab kontraktor. Dengan begitu, perbaikannya akan dilakukan kembali setelah keluar hasil uji laboratorium.
"Untuk Jalan Ciater, mutlak masih tanggung jawab kontraktor, karena masih ada garansi untuk pengerjaan pengaspalan. Sehingga untuk melaksanakan pengaspalan ulang Dinas PU melakukan uji laboratorium. Jika hasil lab keluar, pihak kontraktor segera akan melakukan pengaspalan ulang," jelasnya dikonfirmasi terpisah.
Menurut Dinas PU, pengaspalan jalan itu total menghabiskan anggaran senilai sekira Rp7 miliar. Sebelum diaspal, kondisi jalannya sendiri memang tak terlalu banyak mengalami kerusakan. Namun kondisi berbeda justru terlihat usai pengaspalan yang baru dilakukan rusak. Permukaan jalan kian bergelombang dan menimbulkan banyak taburan pasir. "Proyeknya 4 ribu meter, dengan nilai Rp7 miliar," tukasnya.
Di putaran Jalan Ciater, tepatnya di seberang SPBU nampak terpampang papan kecil berisi informasi jika jalan itu memang berbahaya bagi pengendara. Meski tak efektif mencegah kecelakaan, hal demikian dianggap bisa mendorong pengguna jalan berhati-hati melintasi jalan tersebut.
Warga sekitar menyebut, pengendara motor sudah sering kali tergelincir di sana. Umumnya mereka hilang keseimbangan saat melintas di sekitar Traffic Light Rawa Mekar Jaya serta kelokan dekat Kantor Kelurahan Rawa Mekar Jaya. ( )
Kecelakaan sulit dihindari lantaran jalan itu memiliki beberapa kelokan. Terlebih jika melintas pada malam hari, para pengendara tak terlalu memerhatikan permukaan aspal yang bergelombang disertai taburan pasir. Meski hingga saat ini belum ada jumlah akurat soal data kecelakaan yang terjadi.
"Sering (kecelakaan) kalau malam itu pak, karena jalannya banyak pasir jadi licin. Motor semua. Jadi motor ada yang jatuh, yang motor di belakangnya ikutan jatuh karena nabrak motor yang didepan," terang Sigit (43), pedagang yang memiliki kios di sekitar Traffic Light Rawa Mekar Jaya, di Tangsel, Senin (14/12/2020).
Jalan Ciater Raya itu sebenarnya baru satu bulan belakangan ini diaspal. Total ada 2 jalur berlawanan yang diaspal, baik dari arah Bundaran Maruga menuju Jalan Letnan Soetopo ataupun rute sebaliknya. Dari penelusuran, jalan 2 arah yang diaspal memiliki panjang sekira 4 ribu meter. ( )
Kepala Bidang (Kabid) Binamarga DinasPekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Budi Rachmat menerangkan, pengaspalan di Jalan Ciater itu masih mutlak di bawah tanggung jawab kontraktor. Dengan begitu, perbaikannya akan dilakukan kembali setelah keluar hasil uji laboratorium.
"Untuk Jalan Ciater, mutlak masih tanggung jawab kontraktor, karena masih ada garansi untuk pengerjaan pengaspalan. Sehingga untuk melaksanakan pengaspalan ulang Dinas PU melakukan uji laboratorium. Jika hasil lab keluar, pihak kontraktor segera akan melakukan pengaspalan ulang," jelasnya dikonfirmasi terpisah.
Menurut Dinas PU, pengaspalan jalan itu total menghabiskan anggaran senilai sekira Rp7 miliar. Sebelum diaspal, kondisi jalannya sendiri memang tak terlalu banyak mengalami kerusakan. Namun kondisi berbeda justru terlihat usai pengaspalan yang baru dilakukan rusak. Permukaan jalan kian bergelombang dan menimbulkan banyak taburan pasir. "Proyeknya 4 ribu meter, dengan nilai Rp7 miliar," tukasnya.
Di putaran Jalan Ciater, tepatnya di seberang SPBU nampak terpampang papan kecil berisi informasi jika jalan itu memang berbahaya bagi pengendara. Meski tak efektif mencegah kecelakaan, hal demikian dianggap bisa mendorong pengguna jalan berhati-hati melintasi jalan tersebut.
(mhd)
tulis komentar anda