Motif Lima ABK Tenggak Miras Oplosan di KM Starindo Jaya Maju VI Terungkap
Senin, 21 September 2020 - 19:27 WIB
JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Kepulauan Seribu AKP Fahmi Amarullah mengatakan, alasan lima anak buah kapal (ABK) KM Starindo Jaya Maju VI yang tewas setelah menenggak miras oplosan tidak lain hanya untuk hiburan belaka. Hal itu dilakukan untuk melepas penat saat tengah melaut di perairan Samudera Hindia.
"Di sana kan di kapal itu ada semacam buat nyanyi-nyanyi. Setel radio buat nyanyi-nyanyi. Nah itu sambil nyanyi dia (korban) minum miras biar ada efek lah," kata Fahmi di Polres Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Senin (21/9/2020). (Baca juga: Dijual Online, Ribuan Botol Miras Disita Polres Mojokerto Kota)
Awal penemuan mayat lima ABK KM Starindo Jaya Maju VI di perairan Pulau Pari sebelah timur Kepulauan Seribu berawal dari operasi yustisi yang dilakukan Polres Kepulauan Seribu. Saat dihampiri petugas barulah nakhoda menceritakan bahwa di kapal ada 5 mayat ABK dan kemudian agar mayat tidak rusak, nakhoda meletakkan mereka ke lemari pendingin.
"Kita pas mengecek itu sebenarnya hanya ingin mengingatkan jangan lupa pakai masker dan lain-lain lah. Waktu kita cek manifesnya ternyata ada yang kurang, kurang lima, nah nakhoda baru bilang," ujar Fahmi.
Setelah kelimanya tewas, nakhoda sudah memberitahu kepada pihak keluarga korban di kampung halaman lalu meminta keluarga untuk menjemput lima mayat tersebut di Jakarta. (Baca juga: Diduga Overdosis Miras, Warga Musirawas Tewas Duduk di Lokalisasi Patok Besi)
"Keluarga korban sudah monitor, dari awal kejadian dikasih tahu. Bahkan, saat petugas dalam perjalanan membawa jenazah ke daratan, keluarga dari Pekalongan dan Pemalang sudah standby di sini (Jakarta) semua," ungkapnya.
Lima ABK yang meninggal akibat menenggak miras oplosan rata-rata masih berusia muda di antaraya ada yang berusia 19 tahun. "Dari keterangan saksi bahwa dia (korban) nyoba-nyoba. Korban di atas 18 tahun, jadi ini bukan yang senior-senior," ucapnya.
"Di sana kan di kapal itu ada semacam buat nyanyi-nyanyi. Setel radio buat nyanyi-nyanyi. Nah itu sambil nyanyi dia (korban) minum miras biar ada efek lah," kata Fahmi di Polres Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Senin (21/9/2020). (Baca juga: Dijual Online, Ribuan Botol Miras Disita Polres Mojokerto Kota)
Awal penemuan mayat lima ABK KM Starindo Jaya Maju VI di perairan Pulau Pari sebelah timur Kepulauan Seribu berawal dari operasi yustisi yang dilakukan Polres Kepulauan Seribu. Saat dihampiri petugas barulah nakhoda menceritakan bahwa di kapal ada 5 mayat ABK dan kemudian agar mayat tidak rusak, nakhoda meletakkan mereka ke lemari pendingin.
"Kita pas mengecek itu sebenarnya hanya ingin mengingatkan jangan lupa pakai masker dan lain-lain lah. Waktu kita cek manifesnya ternyata ada yang kurang, kurang lima, nah nakhoda baru bilang," ujar Fahmi.
Setelah kelimanya tewas, nakhoda sudah memberitahu kepada pihak keluarga korban di kampung halaman lalu meminta keluarga untuk menjemput lima mayat tersebut di Jakarta. (Baca juga: Diduga Overdosis Miras, Warga Musirawas Tewas Duduk di Lokalisasi Patok Besi)
"Keluarga korban sudah monitor, dari awal kejadian dikasih tahu. Bahkan, saat petugas dalam perjalanan membawa jenazah ke daratan, keluarga dari Pekalongan dan Pemalang sudah standby di sini (Jakarta) semua," ungkapnya.
Lima ABK yang meninggal akibat menenggak miras oplosan rata-rata masih berusia muda di antaraya ada yang berusia 19 tahun. "Dari keterangan saksi bahwa dia (korban) nyoba-nyoba. Korban di atas 18 tahun, jadi ini bukan yang senior-senior," ucapnya.
(jon)
tulis komentar anda