Bertemu Pendeta Marsel, Ridwan Kamil Sebut 2 Negara Bubar Hanya Gegara Agama
Sabtu, 23 November 2024 - 06:22 WIB
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil bertemu dengan Pendeta Marsel Saerang dan Aristo Pariadji di Hotel Gading Indah, Jakarta Utara, Jumat (22/11/2024) malam.
Dalam pertemuan itu Ridwan Kamil mengungkap ada dua golongan yang memiliki sikap berbeda dalam melihat perbedaan antarumat.
"Di duni ini ada dua golongan. Golongan yang melihat perbedaan sebagai rahmat Tuhan, kemudian ada golongan yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian," kata Ridwan Kamil.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu lantas menegaskan golongan yang menyikapi perbedaan sebagai sumber kebencian untuk dilawan. Sebab menurutnya golongan seperti ini dapat menjadi biang kerok bubarnya sebuah negara.
"Golongan yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian itu mesti dipadamkan. Itu yang harus dilawan. Karena golongan yang membesarkan perbedaan jadi kebencian nanti jadi hasutan, hasutan jadi kerusuhan, kerusuhan jadi peperangan, peperangan yang tidak bisa dihentikan negara bubar," ungkap dia.
Ridwan Kamil lantas mencontohkan sejumlah negara yang pecah hanya karena tidak bisa menyikapi perbedaan sebagai rahmat Tuhan. Ridwan Kamil lantas menyinggung bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi penting bagi masyarakat Indonesia.
"Contohnya apa, dulu ada negara yang namanya Yugoslavia sekarang bubar Pak, dulu India satu negara, gara-gara beda agama berpisah menjadi Pakistan. Pakistan masih satu agama pecah lagi karena beda golongan jadi Pakistan dan Bangladesh," tuturnya.
"Jadi Tuhan sudah memberi contoh, dua negara di dunia bubar, berpisah hanya gara-gara agama. Itulah kenapa Pancasila menjadi penting," tegas dia.
Dalam pertemuan itu Ridwan Kamil mengungkap ada dua golongan yang memiliki sikap berbeda dalam melihat perbedaan antarumat.
"Di duni ini ada dua golongan. Golongan yang melihat perbedaan sebagai rahmat Tuhan, kemudian ada golongan yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian," kata Ridwan Kamil.
Baca Juga
Mantan Gubernur Jawa Barat itu lantas menegaskan golongan yang menyikapi perbedaan sebagai sumber kebencian untuk dilawan. Sebab menurutnya golongan seperti ini dapat menjadi biang kerok bubarnya sebuah negara.
"Golongan yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian itu mesti dipadamkan. Itu yang harus dilawan. Karena golongan yang membesarkan perbedaan jadi kebencian nanti jadi hasutan, hasutan jadi kerusuhan, kerusuhan jadi peperangan, peperangan yang tidak bisa dihentikan negara bubar," ungkap dia.
Baca Juga
Ridwan Kamil lantas mencontohkan sejumlah negara yang pecah hanya karena tidak bisa menyikapi perbedaan sebagai rahmat Tuhan. Ridwan Kamil lantas menyinggung bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi penting bagi masyarakat Indonesia.
"Contohnya apa, dulu ada negara yang namanya Yugoslavia sekarang bubar Pak, dulu India satu negara, gara-gara beda agama berpisah menjadi Pakistan. Pakistan masih satu agama pecah lagi karena beda golongan jadi Pakistan dan Bangladesh," tuturnya.
"Jadi Tuhan sudah memberi contoh, dua negara di dunia bubar, berpisah hanya gara-gara agama. Itulah kenapa Pancasila menjadi penting," tegas dia.
(cip)
tulis komentar anda