Ungkap Pesan Prabowo, RK: Kalau Nanti Jadi Gubernur, Bereskan Kekumuhan di Jakarta

Kamis, 07 November 2024 - 22:29 WIB
Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) mengungkap pesan Presiden Prabowo Subianto untuknya terutama dalam mengelola Jakarta. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) mengungkap pesan Presiden Prabowo Subianto untuknya terutama dalam mengelola Jakarta. Dalam pesannya, Prabowo meminta dirinya membereskan kekumuhan di Jakarta.

"Presiden Prabowo itu satu koalisi dengan kami pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono). Beliau berpesan, ‘Kalau nanti jadi gubernur, bereskan kekumuhan di Jakarta. Kita perlu kota global yang bebas dari kawasan kumuh’" kata RK dalam dialog bersama Real Estate Indonesia (REI) Jakarta di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, Prabowo Subianto ingin menghadirkan social housing yang representatif di Jakarta. Untuk melaksanakan program tersebut, kata RK, Prabowo langsung menggulirkan program 3 juta rumah usai dilantik menjadi presiden, dan membentuk kementerian baru yang fokus dalam program itu.





Sebagai calon gubernur Jakarta yang satu koalisi dengan Prabowo, RK menyatakan, dirinya bersama Suswono akan menghadirkan hunian murah di tengah kota. Selain kesamaan visi dengan program social housing Prabowo, niat itu juga dilandasi komitmen untuk menyelesaikan masalah hunian di Jakarta, yakni masalah harga properti yang sangat tinggi.

“Dengan hunian murah di tengah kota, masyarakat punya kesempatan jauh lebih besar untuk memiliki rumah di pusat kota, dan tidak perlu mencari atau membeli rumah di luar Jakarta,” ucapnya.



Masyarakat, kata RK, bisa tinggal, bekerja, dan berkegiatan di Jakarta. Salah satu contohnya, menambah fungsi ratusan pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Jaya menjadi pasar plus hunian vertikal.

"Kami akan lebih banyak menghadirkan hunian di tengah kota. Supaya pekerja-pekerja di Sudirman-Thamrin atau daerah Segitiga Emas Jakarta tidak perlu tinggal di Depok atau Bekasi, karena lahan di Jakarta mahal. Jakarta punya ratusan pasar, yang kalau dibangun oleh Real Estate Indonesia, bagian bawah tetap berfungsi sebagai pasar dua lantai, sisanya hunian," sambungnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More