Ridwan Kamil saat Debat Perdana: Kekuasaan untuk Ibadah Bukan Mencari Popularitas
Minggu, 06 Oktober 2024 - 20:47 WIB
Pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono mengikuti debat perdana di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Foto: SINDOnews/Arif Julianto
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menegaskan kekuasaan adalah bagian dari ibadah bukan untuk mencari popularitas. Hal ini merupakan satu dari lima prinsip kekuasaan yang menjadi pegangannya di Pilkada Jakarta 2024.
“Kekuasaan itu adalah ibadah tidak untuk cari nafkah, cari popularitas,” ujar RK pada debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024) malam.
Menurut dia, prinsip kepemimpinan, kekuasaan itu hanyalah sementara. Karena itu, sebagai pemimpin harus rajin hadir dalam setiap permasalahan masyarakat.
“Sehingga harus rajin, kami sebagai pemimpin. Kekuasaan itu harus ada manfaat. Kekuasaan itu harus adil kepada semua golongan. Dan kekuasaan itu harus mendahulukan kaum dhuafa,” katanya.
Pada kesempatan itu, RK mengatakan debat malam ini adalah tentang sumber daya manusia yang harus dipersiapkan menghadapi persaingan global menuju Indonesia Emas 2045.
Tak hanya itu, RK juga menyinggung soal Generasi Z. Dia memastikan akan ada program-program bagi Gen Z khususnya dalam kesulitan-kesulitan dan harapannya tentang pekerjaan, tentang ekspresi budaya.
RK menyinggung masalah perlindungan kelestarian budaya Jakarta memang simpul dari segala budaya khususnya budaya Betawi sebagai kearifan lokal.
“Tentu akan kita dahulukan dengan gerakan membangun budaya Betawi. Kemudian ada tata kelola pemerintahan yang sifatnya harus responsif, yang sifatnya harus adaptif, bukan soal pelayanan semata secara teknis, tapi kami ingin membangun rasa percaya dari rakyat Jakarta kepada pemerintahan barunya,” ujar Ridwan Kamil.
“Kekuasaan itu adalah ibadah tidak untuk cari nafkah, cari popularitas,” ujar RK pada debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024) malam.
Menurut dia, prinsip kepemimpinan, kekuasaan itu hanyalah sementara. Karena itu, sebagai pemimpin harus rajin hadir dalam setiap permasalahan masyarakat.
“Sehingga harus rajin, kami sebagai pemimpin. Kekuasaan itu harus ada manfaat. Kekuasaan itu harus adil kepada semua golongan. Dan kekuasaan itu harus mendahulukan kaum dhuafa,” katanya.
Pada kesempatan itu, RK mengatakan debat malam ini adalah tentang sumber daya manusia yang harus dipersiapkan menghadapi persaingan global menuju Indonesia Emas 2045.
Tak hanya itu, RK juga menyinggung soal Generasi Z. Dia memastikan akan ada program-program bagi Gen Z khususnya dalam kesulitan-kesulitan dan harapannya tentang pekerjaan, tentang ekspresi budaya.
RK menyinggung masalah perlindungan kelestarian budaya Jakarta memang simpul dari segala budaya khususnya budaya Betawi sebagai kearifan lokal.
“Tentu akan kita dahulukan dengan gerakan membangun budaya Betawi. Kemudian ada tata kelola pemerintahan yang sifatnya harus responsif, yang sifatnya harus adaptif, bukan soal pelayanan semata secara teknis, tapi kami ingin membangun rasa percaya dari rakyat Jakarta kepada pemerintahan barunya,” ujar Ridwan Kamil.
(jon)
tulis komentar anda