Relawan Ridwan Kamil Serap Aspirasi Warga di Tebet
Selasa, 13 Agustus 2024 - 06:16 WIB
Kelompok Relawan Kita (RK) pendukung Ridwan Kamil maju Pilkada Jakarta 2024 menyerap aspirasi warga di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2024). Foto/Istimewa
JAKARTA - Kelompok Relawan Kita (RK) pendukung Ridwan Kamil maju Pilkada Jakarta 2024 terus bergerak. Kali ini, mereka menyerap aspirasi warga di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2024).
Dialog komunitas yang digelar di kawasan Tebet ini melibatkan para pengajar dan penggerak pendidikan anak usia dini (PAUD), para tokoh keumatan yang berasal dari kiai, ustaz, ustazah, dan pengajian di kampung-kampung, serta tokoh-tokoh ketua dan penggerak RT dan RW di Jakarta Selatan.
Perwakilan komunitas pengajar PAUD Angel menuturkan bahwa dirinya dan semua warga Jakarta adalah penentu masa depan kota ini. Dia mengatakan, harus diakui bahwa pemerintah daerah selama ini telah memberikan peningkatan kesejahteraan kepada para guru PAUD.
"Tapi tentu kita membutuhkan perbaikan terus-menerus. Apa yang akan dilakukan oleh Ridwan Kamil untuk menjamin nasib guru-guru PAUD?” tanya Angel.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan pentingnya pendidikan di usia dini, atau prasekolah pada usia 3-6 tahun, karena merupakan fase kritis yang akan membentuk kepribadian dan kecerdasan seseorang. Maka itu, pemerintah daerah didorongnya agar hadir dalam bentuk kebijakan yang mendukung.
Sementara itu, pemimpin majelis taklim di Jakarta Selatan KH Muhammad Nasir juga menyampaikan harapannya agar Ridwan Kamil membuat Jakarta lebih baik lagi. Pengalaman Ridwan Kamil dalam memimpin Bandung dan Jawa Barat diakuinya cukup baik bagi pengembangan Jakarta ke depan.
“Saya melihat sikap nasionalis-religius Ridwan Kamil sesuai dengan kondisi Jakarta. Kita sudah belajar dari 2017 dan 2019, jangan lagi kita membawa-bawa agama dalam politik. Jangan sampai lagi ada politik identitas. Relawan Kita harus pandai merangkul ormas yang ada banyak di Jakarta ini,” kata Nasir.
Dalam kegiatan tersebut, semua aspirasi dan keresahan komunitas disampaikan dalam suasana riang dan penuh canda. Para tokoh dan pegiat sosial yang hadir berharap mereka dapat segera bertemu langsung dengan Ridwan Kamil, untuk mendengarkan langsung pikiran-pikirannya tentang Jakarta ke depan.
Dialog komunitas yang digelar di kawasan Tebet ini melibatkan para pengajar dan penggerak pendidikan anak usia dini (PAUD), para tokoh keumatan yang berasal dari kiai, ustaz, ustazah, dan pengajian di kampung-kampung, serta tokoh-tokoh ketua dan penggerak RT dan RW di Jakarta Selatan.
Perwakilan komunitas pengajar PAUD Angel menuturkan bahwa dirinya dan semua warga Jakarta adalah penentu masa depan kota ini. Dia mengatakan, harus diakui bahwa pemerintah daerah selama ini telah memberikan peningkatan kesejahteraan kepada para guru PAUD.
"Tapi tentu kita membutuhkan perbaikan terus-menerus. Apa yang akan dilakukan oleh Ridwan Kamil untuk menjamin nasib guru-guru PAUD?” tanya Angel.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan pentingnya pendidikan di usia dini, atau prasekolah pada usia 3-6 tahun, karena merupakan fase kritis yang akan membentuk kepribadian dan kecerdasan seseorang. Maka itu, pemerintah daerah didorongnya agar hadir dalam bentuk kebijakan yang mendukung.
Sementara itu, pemimpin majelis taklim di Jakarta Selatan KH Muhammad Nasir juga menyampaikan harapannya agar Ridwan Kamil membuat Jakarta lebih baik lagi. Pengalaman Ridwan Kamil dalam memimpin Bandung dan Jawa Barat diakuinya cukup baik bagi pengembangan Jakarta ke depan.
“Saya melihat sikap nasionalis-religius Ridwan Kamil sesuai dengan kondisi Jakarta. Kita sudah belajar dari 2017 dan 2019, jangan lagi kita membawa-bawa agama dalam politik. Jangan sampai lagi ada politik identitas. Relawan Kita harus pandai merangkul ormas yang ada banyak di Jakarta ini,” kata Nasir.
Dalam kegiatan tersebut, semua aspirasi dan keresahan komunitas disampaikan dalam suasana riang dan penuh canda. Para tokoh dan pegiat sosial yang hadir berharap mereka dapat segera bertemu langsung dengan Ridwan Kamil, untuk mendengarkan langsung pikiran-pikirannya tentang Jakarta ke depan.
tulis komentar anda