Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Pastikan Bunuh Diri atau Tidak
Minggu, 28 April 2024 - 20:47 WIB
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas ) mendorong Polri mengusut tuntas kasus kematian Brigadir RAT secara profesional dan akuntabel. Hal itu untuk memastikan kematian Brigadir RAT akibat bunuh diri atau tidak.
Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengatakan penyelidikan polisi yang menduga Brigadir RAT menghabisi nyawa dengan bunuh diri bisa dibuktikan secara transparan sesuai dengan fakta di lapangan.
"Kompolnas mendorong Polda Sulut, Bidpropam, penyidik Reskrimum, untuk mengusutnya secara profesional, transparan dan akuntabel. Dugaan bunuh diri tersebut harus bisa dipastikan benar atau tidak," kata Yusuf, Minggu (28/4/2024).
Kompolnas juga meminta agar polisi bisa mengklarifikasi tugas sebenarnya yang dijalankan Brigadir RAT di Jakarta. "Kita minta pihak keluarga dapat diberikan penjelasan secara baik. Kompolnas sendiri dalam melakukan pengawasan pengusutannya, tentu tetap menghormati kewenagan pihak Polri, terutama Polda Sulut," tutur Yusuf.
Saat ini, Kompolnas masih belum bisa menyimpulkan kematiaan Brigadir RAT dikarenakan bunuh diri atau tidak. Yang pasti, Polri harus menyelidiki kasus tersebut seefektif mungkin.
"Untuk sementara kita sepatutnya belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah diduga bunuh diri atau tidak. Mari kita sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pihak Polda Sulut bekerja seefektif mungkin secra profesional, transfaran dan akuntabel," pungkasnya.
Di sisi lain, polisi hingga kini masih mendalami kematian anggota Polres Manado, Brigadir RAT yang tewas bunuh diri di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Guna menggali motif bunuh diri Brigadir RAT, polisi pun bakal memeriksa handphone Brigadir RAT.
"Handphone korban sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium forensik siber," ujar Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi.
Menurutnya, polisi bakal menggali motif pasti Brigadir RAT sampai melakukan aksi bunuh dirinya itu di dalam mobil Alphard berwarna hitam di kawasan Mampang. Salah satunya dengan memeriksa handphone korban.
Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengatakan penyelidikan polisi yang menduga Brigadir RAT menghabisi nyawa dengan bunuh diri bisa dibuktikan secara transparan sesuai dengan fakta di lapangan.
"Kompolnas mendorong Polda Sulut, Bidpropam, penyidik Reskrimum, untuk mengusutnya secara profesional, transparan dan akuntabel. Dugaan bunuh diri tersebut harus bisa dipastikan benar atau tidak," kata Yusuf, Minggu (28/4/2024).
Kompolnas juga meminta agar polisi bisa mengklarifikasi tugas sebenarnya yang dijalankan Brigadir RAT di Jakarta. "Kita minta pihak keluarga dapat diberikan penjelasan secara baik. Kompolnas sendiri dalam melakukan pengawasan pengusutannya, tentu tetap menghormati kewenagan pihak Polri, terutama Polda Sulut," tutur Yusuf.
Saat ini, Kompolnas masih belum bisa menyimpulkan kematiaan Brigadir RAT dikarenakan bunuh diri atau tidak. Yang pasti, Polri harus menyelidiki kasus tersebut seefektif mungkin.
"Untuk sementara kita sepatutnya belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah diduga bunuh diri atau tidak. Mari kita sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pihak Polda Sulut bekerja seefektif mungkin secra profesional, transfaran dan akuntabel," pungkasnya.
Di sisi lain, polisi hingga kini masih mendalami kematian anggota Polres Manado, Brigadir RAT yang tewas bunuh diri di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Guna menggali motif bunuh diri Brigadir RAT, polisi pun bakal memeriksa handphone Brigadir RAT.
"Handphone korban sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium forensik siber," ujar Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi.
Menurutnya, polisi bakal menggali motif pasti Brigadir RAT sampai melakukan aksi bunuh dirinya itu di dalam mobil Alphard berwarna hitam di kawasan Mampang. Salah satunya dengan memeriksa handphone korban.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda