Inflasi Kembali Turun, BI Jakarta Sebut Sinergi dengan Pemprov DKI Sukses
Jum'at, 01 September 2023 - 21:56 WIB
JAKARTA - Inflasi Jakarta kembali mengalami penurunan pada Agustus 2023 sebesar 0,01 persen. Nilai itu bahkan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,19 persen.
Hal itu terungkap usai Badan Pusat Statistik (BPS) merilisnya. Dalam data itu terungkap Jakarta share inflasinya 26,90 persen terhadap nasional.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jakarta Arlyana Abubakar menegaskan penurunan inflasi disebabkan deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sementara untuk makanan dan minuman/restoran tercatat mengalami peningkatan inflasi.
“Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta secara kumulatif (Januari-Agustus 2023) tercatat sebesar 1,15 persen (ytd),” kata Arlyana, Jumat (1/9/2023).
Untuk catatan tahunan, inflasi Jakarta masih terkendali yaitu 2,93 persen (yoy) sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (2,81 persen yoy), namun masih lebih rendah dari inflasi nasional (3,27 persen yoy).
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat deflasi sebesar 0,25 persen (mtm) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,29 persen (mtm),” tambahnya.
Arlyan memaparkan deflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan penurunan harga pada komoditas daging ayam ras sejalan dengan meningkatnya jumlah pasokan dan komoditas bawang merah sejalan dengan berlangsungnya panen raya di daerah sentra.
Sedangkan deflasi yang lebih dalam pada kelompok ini tertahan oleh kenaikan harga komoditas beras dan minyak goreng yang masing-masing dipengaruhi berakhirnya masa panen raya di beberapa wilayah sentra produksi disertai dampak El-Nino dan meningkatnya harga CPO global.
Hal itu terungkap usai Badan Pusat Statistik (BPS) merilisnya. Dalam data itu terungkap Jakarta share inflasinya 26,90 persen terhadap nasional.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jakarta Arlyana Abubakar menegaskan penurunan inflasi disebabkan deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sementara untuk makanan dan minuman/restoran tercatat mengalami peningkatan inflasi.
“Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta secara kumulatif (Januari-Agustus 2023) tercatat sebesar 1,15 persen (ytd),” kata Arlyana, Jumat (1/9/2023).
Untuk catatan tahunan, inflasi Jakarta masih terkendali yaitu 2,93 persen (yoy) sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (2,81 persen yoy), namun masih lebih rendah dari inflasi nasional (3,27 persen yoy).
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat deflasi sebesar 0,25 persen (mtm) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,29 persen (mtm),” tambahnya.
Arlyan memaparkan deflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan penurunan harga pada komoditas daging ayam ras sejalan dengan meningkatnya jumlah pasokan dan komoditas bawang merah sejalan dengan berlangsungnya panen raya di daerah sentra.
Sedangkan deflasi yang lebih dalam pada kelompok ini tertahan oleh kenaikan harga komoditas beras dan minyak goreng yang masing-masing dipengaruhi berakhirnya masa panen raya di beberapa wilayah sentra produksi disertai dampak El-Nino dan meningkatnya harga CPO global.
tulis komentar anda