Cerita Pemulung Kampung Sawah Bekasi Berjuang Hidup: Cari Sampah untuk Dapat Berkah
Senin, 27 Februari 2023 - 20:50 WIB
Hal senada diungkapkan pemulung lainnya, Khairul Fahmi. Dia mengaku pernah memulung sampah sampai 60 kg.
"Nggak menentu. Kadang banyak kadang sedikit, kadang nggak ada. Kalau plastik ada saja dapat. Paling 60 kg, ngangkat sendiri, dipanggul pakai karung sampai diseret," ujarnya.
Sampah didapat dari sejumlah lokasi. Dia berkeliling mencari sampah yang bisa dijual. Paling banyak sampah didapat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi tak jauh dari Kampung Sawah.
Sebenarnya uang yang dihasilkan dari jual sampah hanya cukup untuk makan dan minum sehari-hari. Namun, untuk diberikan ke keluarga di kampungnya yang berada di Purwokerto tak cukup.
"Belum cukup, rasanya pengen lebih dari ini. Mana bisa kirim uang ke kampung, kita saja pas-pasan," kata Khairul.
Meski jarang mengirim uang, istri dan anak memahaminya. "Istri saya jualan mendoan pakai bakul," ucapnya.
Dia berharap pemerintah turun tangan membantu masyarakat di Kampung Sawah. "Ya mungkin pemerintah bisa menilai bagaimana kondisi orang Kampung Sawah, harusnya dibantu, jangan cuma dilihat doang," ujarnya.
Misalnya dengan membuat program keterampilan. Khairul dan Entin mengaku ingin ikut progam tersebut. "Iya pengen kalau ada. Semoga pemerintah bisa dengar, perlu bantuan kita," katanya.
"Nggak menentu. Kadang banyak kadang sedikit, kadang nggak ada. Kalau plastik ada saja dapat. Paling 60 kg, ngangkat sendiri, dipanggul pakai karung sampai diseret," ujarnya.
Sampah didapat dari sejumlah lokasi. Dia berkeliling mencari sampah yang bisa dijual. Paling banyak sampah didapat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi tak jauh dari Kampung Sawah.
Sebenarnya uang yang dihasilkan dari jual sampah hanya cukup untuk makan dan minum sehari-hari. Namun, untuk diberikan ke keluarga di kampungnya yang berada di Purwokerto tak cukup.
"Belum cukup, rasanya pengen lebih dari ini. Mana bisa kirim uang ke kampung, kita saja pas-pasan," kata Khairul.
Meski jarang mengirim uang, istri dan anak memahaminya. "Istri saya jualan mendoan pakai bakul," ucapnya.
Dia berharap pemerintah turun tangan membantu masyarakat di Kampung Sawah. "Ya mungkin pemerintah bisa menilai bagaimana kondisi orang Kampung Sawah, harusnya dibantu, jangan cuma dilihat doang," ujarnya.
Misalnya dengan membuat program keterampilan. Khairul dan Entin mengaku ingin ikut progam tersebut. "Iya pengen kalau ada. Semoga pemerintah bisa dengar, perlu bantuan kita," katanya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda