Gubernur DKI Tandingan Siap Dampingi Ridwan Kamil
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta tandingan versi Gerakan Masyarakat Jakarta Fakhrurozy Ishak siap mendampingi Ridwal Kamil maupun Tri Rismaharini jika salah satu dari mereka mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI menggantikan Ahok.
"Saya enggak mau mencalonkan diri, kalau diminta mendampingi saya mau, kalau meminta saya tidak mau. Saya enggak punya ambisi kok. Alasannya karena perjuangan enggak boleh berhenti," kata Fakhrurozy saat dihubungi Sindonews, Kamis 7 Mei kemarin.
Saat didaulat menjadi Gubernur tandingan Ahok pada 10 November 2014 lalu Fakhrurozy menjelaskan, menerima jabatan tersebut sebagai bentuk protes terhadap Ahok yang menjadi Gubernur DKI.
"Saya enggak pernah bepikir jadi pejabat. Saat itu harus saya lakukan untuk perlawanan. Saya berjuang jadi apapun mau, pada posisi apapun mau. Asal untuk perjuangan," tambahnya.
Fakhrurozy mengaku memiliki pengalaman saat menjadi aktivis serta berkecimpung di kancah politik. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa dirinya mempunyai skill untuk memimpin. "Jadi aktivis dari tahun 1974. Intinya niat saya untuk meluruskan yang bengkok. Memperbaiki yang salah supaya Jakarta bisa jadi kota madani," ucapnya.
"Saya enggak mau mencalonkan diri, kalau diminta mendampingi saya mau, kalau meminta saya tidak mau. Saya enggak punya ambisi kok. Alasannya karena perjuangan enggak boleh berhenti," kata Fakhrurozy saat dihubungi Sindonews, Kamis 7 Mei kemarin.
Saat didaulat menjadi Gubernur tandingan Ahok pada 10 November 2014 lalu Fakhrurozy menjelaskan, menerima jabatan tersebut sebagai bentuk protes terhadap Ahok yang menjadi Gubernur DKI.
"Saya enggak pernah bepikir jadi pejabat. Saat itu harus saya lakukan untuk perlawanan. Saya berjuang jadi apapun mau, pada posisi apapun mau. Asal untuk perjuangan," tambahnya.
Fakhrurozy mengaku memiliki pengalaman saat menjadi aktivis serta berkecimpung di kancah politik. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa dirinya mempunyai skill untuk memimpin. "Jadi aktivis dari tahun 1974. Intinya niat saya untuk meluruskan yang bengkok. Memperbaiki yang salah supaya Jakarta bisa jadi kota madani," ucapnya.
(whb)