Gubernur DKI Tandingan Dukung Ridwan Kamil Gantikan Ahok
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta tandingan versi Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Fakhrurozy Ishak mendukung Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini menjadi Gubenur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Fakhrurozy Ishak mengatakan, Ridwan Kamil dan Risma sangat bagus tak menutup kemungkinan mereka bisa jadi pemimpin di Ibu Kota. "Pemimpin Jakarta harus orang berakhlak, tahu adat istiadat, beragama Islam karena DKI myoritass Islam. Orang seperti Ridwan Kamil pantas memimpin Jakarta. Ahok tuh kan enggak baik jadi harus diganti," kata Fakhrurozy ketika dihubungi Sindonews Kamis 7 Mei kemarin.
Fakhrurozy menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai sosok wanita yang tegas dan berprestasi. Salah satu prestasi yang berhasil ditorehkan Risma yakni penutupan lokalisasi Gang Dolly.
"Bu Risma orang baik, pejuang, berhasil nutup Dolly juga dan orang yang cukup tahu diri serta berjwa besar. Pokoknya kebalikan dari Ahok lah," terangnya. Saat disinggung mengenai masalah asal keduanya bukan Betawi asli, namun keduanya dirasa pantas memimpin Ibu Kota.
"Enggak masalah mau orang Bandung, orang Surabaya. Oleh karenanya saya bilang, sekarang sudah canggih. Bisa kita tahu profilnya lewat internet. Jakarta-Bandung-Surabaya enggak ada jaraknya. Artinya kalau memang mau. Kita persilakan mereka," ucapnya.
Fakhrurozy Ishak mengatakan, Ridwan Kamil dan Risma sangat bagus tak menutup kemungkinan mereka bisa jadi pemimpin di Ibu Kota. "Pemimpin Jakarta harus orang berakhlak, tahu adat istiadat, beragama Islam karena DKI myoritass Islam. Orang seperti Ridwan Kamil pantas memimpin Jakarta. Ahok tuh kan enggak baik jadi harus diganti," kata Fakhrurozy ketika dihubungi Sindonews Kamis 7 Mei kemarin.
Fakhrurozy menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai sosok wanita yang tegas dan berprestasi. Salah satu prestasi yang berhasil ditorehkan Risma yakni penutupan lokalisasi Gang Dolly.
"Bu Risma orang baik, pejuang, berhasil nutup Dolly juga dan orang yang cukup tahu diri serta berjwa besar. Pokoknya kebalikan dari Ahok lah," terangnya. Saat disinggung mengenai masalah asal keduanya bukan Betawi asli, namun keduanya dirasa pantas memimpin Ibu Kota.
"Enggak masalah mau orang Bandung, orang Surabaya. Oleh karenanya saya bilang, sekarang sudah canggih. Bisa kita tahu profilnya lewat internet. Jakarta-Bandung-Surabaya enggak ada jaraknya. Artinya kalau memang mau. Kita persilakan mereka," ucapnya.
(whb)