Bila Bertarung di Pilgub, Ahok-Ridwan Kamil Berebut Pemilih Muda
A
A
A
JAKARTA - Center for Strategic and International Studies memprediksi bila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertarung dengan Ridwan Kamil dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang, mereka akan memperebutkan pemilih muda.
Peneliti Center for Strategic and International Studies Philips Vermonte mengungkapkan, belakangan ini Ahok kerap bersinggungan dengan DPRD DKI Jakarta lantaran menganggap kalau akar permasalahan kota Jakarta berasal dari tatanan DPRD. Akibat seringnya bersinggungan, tak heran aspek tata kota dalam kepemimpinan Ahok terbengkalai.
"Ini terjadi karena Ahok lebih memfokuskan mengurus permasalahan di dalam sistem kepemerintahannya dengan DPRD, seperti adanya dugaan korupsi di antara jajaran SKPD dan jajaran DPRD," kata Philips di Jakarta, Kamis 7 Mei kemarin.
Sementara, lanjut Philips, berbeda dengan gaya kepemimpinan Ridwal Kamil yang memiliki latar belakang arsitek. Ridwan Kamil pun lebih menyerahkan persoalan-persoalan politik pada wakilnya.
"Namun, jika keduanya disandingkan, Ridwan pun memiliki potensi (untuk menang). Sebab, Ridwan mempresentasikan dua tipe pemilih, yakni masyarakat Islam dan non-Islam. Tapi keduanya akan bertarung merebutkan pemilih muda," paparnya.
Namun demikian, tegas Philips, masyarakat Jakarta itu sudah memiliki pola dan karakternya untuk memilih pemimpinnya. Mereka tentu akan menjadikan seseorang sebagai pemimpin asalkan orang tersebut memiliki rekam jejak dalam memimpin suatu lembaga, teruji integritas dan prestasinya.
Peneliti Center for Strategic and International Studies Philips Vermonte mengungkapkan, belakangan ini Ahok kerap bersinggungan dengan DPRD DKI Jakarta lantaran menganggap kalau akar permasalahan kota Jakarta berasal dari tatanan DPRD. Akibat seringnya bersinggungan, tak heran aspek tata kota dalam kepemimpinan Ahok terbengkalai.
"Ini terjadi karena Ahok lebih memfokuskan mengurus permasalahan di dalam sistem kepemerintahannya dengan DPRD, seperti adanya dugaan korupsi di antara jajaran SKPD dan jajaran DPRD," kata Philips di Jakarta, Kamis 7 Mei kemarin.
Sementara, lanjut Philips, berbeda dengan gaya kepemimpinan Ridwal Kamil yang memiliki latar belakang arsitek. Ridwan Kamil pun lebih menyerahkan persoalan-persoalan politik pada wakilnya.
"Namun, jika keduanya disandingkan, Ridwan pun memiliki potensi (untuk menang). Sebab, Ridwan mempresentasikan dua tipe pemilih, yakni masyarakat Islam dan non-Islam. Tapi keduanya akan bertarung merebutkan pemilih muda," paparnya.
Namun demikian, tegas Philips, masyarakat Jakarta itu sudah memiliki pola dan karakternya untuk memilih pemimpinnya. Mereka tentu akan menjadikan seseorang sebagai pemimpin asalkan orang tersebut memiliki rekam jejak dalam memimpin suatu lembaga, teruji integritas dan prestasinya.
(whb)