APTB Tak Gabung PT Transjakarta, Ahok Perluas Busway
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan memaksa operator Angkutan perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) untuk mengikuti aturannya. Bus berwarna biru itu dilarang masuk ke Jakarta.
"Kalau dia (APTB) enggak mau, ya sudah enggak usah ikut. Berarti kamu jangan masuk ke (jalur khusus) Transjakarta, sampai ujung saja," kata Ahok di Jakarta, Selasa 5 Mei 2015.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, lanjut suami Veronica Tan itu, operator APTB tidak sepakat dengan rupiah per kilometer senilai Rp15.000. Mereka meminta Rp18.000. Untuk itu, tarif tersebut harus dilelang yang ditargetkan akan rampung sebelum akhir bulan ini.
"Jangan salahkan kami kalau kami perluas Transjakarta kami sampai ke tempat anda (APTB). Kan kami kerja sama dengan Tangerang dan Bekasi, kalau dengan Rp3.500 orang suka naik bus kami (Transjakarta), kalian (APTB) pasti rugi karena tidak ada penumpang," tuturnya.
Ahok menjelaskan, sistem rupiah per kilometer itu adalah sistem yang terbaik untuk meningkatkan pelayanan transportasi khususnya angkutan umum. Selain membuat untung operator lantaran tidak perlu menunggu penumpang dan gaji sopir mencapai Rp2,5 juta hingga 3,5 juta, sistem tersebut juga mempermudah operator untuk meremajakan kendaraanya.
Menurutnya, pihak bank akan mempermudah kredit bagi operator lantaran dibayarkan oleh Pemprov DKI. Dia juga optimistis, jika lelang batasan tarif rupiah per kilometer yang dilakukan sebelum akhir Mei mendatang diikuti oleh para operator.
Namun, apabila tidak, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, hingga akhir tahun 2016 sedikitnya 2.000 bus yang akan melayani penumpang. Nantinya penumpang tidak perlu lagi membayar angkutan berkali-kali.
"Enggak masalah, selama ada bus yang penting penumpang jangan bayar lagi. PT TransJakarta kan baru lima bulan nih terus kami juga baru order bus lokal yang bikin sekarang. Mereka mulai produksi, Hino saja berani produksi sampai 2.000 bus per tahun tapi kan butuh waktu, akhir tahun baru mulai mau kirim," katanya.
Maka itu, dirinya yakin, kalau tahun depan Ibu Kota Jakarta akan dipenuhi bus. "Tunggu waktu saja, saya kira mulai Juni sampai 2016 bus kita akan penuh. Kita akan banjiri bus banyak," tukasnya.
"Kalau dia (APTB) enggak mau, ya sudah enggak usah ikut. Berarti kamu jangan masuk ke (jalur khusus) Transjakarta, sampai ujung saja," kata Ahok di Jakarta, Selasa 5 Mei 2015.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, lanjut suami Veronica Tan itu, operator APTB tidak sepakat dengan rupiah per kilometer senilai Rp15.000. Mereka meminta Rp18.000. Untuk itu, tarif tersebut harus dilelang yang ditargetkan akan rampung sebelum akhir bulan ini.
"Jangan salahkan kami kalau kami perluas Transjakarta kami sampai ke tempat anda (APTB). Kan kami kerja sama dengan Tangerang dan Bekasi, kalau dengan Rp3.500 orang suka naik bus kami (Transjakarta), kalian (APTB) pasti rugi karena tidak ada penumpang," tuturnya.
Ahok menjelaskan, sistem rupiah per kilometer itu adalah sistem yang terbaik untuk meningkatkan pelayanan transportasi khususnya angkutan umum. Selain membuat untung operator lantaran tidak perlu menunggu penumpang dan gaji sopir mencapai Rp2,5 juta hingga 3,5 juta, sistem tersebut juga mempermudah operator untuk meremajakan kendaraanya.
Menurutnya, pihak bank akan mempermudah kredit bagi operator lantaran dibayarkan oleh Pemprov DKI. Dia juga optimistis, jika lelang batasan tarif rupiah per kilometer yang dilakukan sebelum akhir Mei mendatang diikuti oleh para operator.
Namun, apabila tidak, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, hingga akhir tahun 2016 sedikitnya 2.000 bus yang akan melayani penumpang. Nantinya penumpang tidak perlu lagi membayar angkutan berkali-kali.
"Enggak masalah, selama ada bus yang penting penumpang jangan bayar lagi. PT TransJakarta kan baru lima bulan nih terus kami juga baru order bus lokal yang bikin sekarang. Mereka mulai produksi, Hino saja berani produksi sampai 2.000 bus per tahun tapi kan butuh waktu, akhir tahun baru mulai mau kirim," katanya.
Maka itu, dirinya yakin, kalau tahun depan Ibu Kota Jakarta akan dipenuhi bus. "Tunggu waktu saja, saya kira mulai Juni sampai 2016 bus kita akan penuh. Kita akan banjiri bus banyak," tukasnya.
(mhd)