Ini Ruginya Jika APTB Dilarang Masuk Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Awak bus menilai, rencana Pemprov DKI akan melarang Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) masuk Jakarta akan membuat jalan semakin semrawut.
Padahal, APTB dibentuk untuk meminimalisir warga komuter tidak menggunakan kendaraan pribadi ketika bekerja di Jakarta.
"Sama juga bohong Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta), kalau sampai dibatasi (bus APTB) hanya sampai perbatasan. Kalau begitu, ya masyakat mending naik bus biasa saja," kata Sapril (54), salah seorang sopir APTB jurusan Pulogadung-Poris Plawad saat ditemui Sindonews di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Menurut pria yang sudah menjadi sopir sejak tahun 1981 itu, jika bus APTB dilarang masuk Jakarta, maka kemacetan akan makin memperparah Ibu Kota.
"Awalnya dibuat APTB itu biar orang meninggalkan kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Jadi enggak bisa kalau aturan itu ditertibkan," pungkasnya.
Sapril melanjutkan, fasilitas yang ada di dalam bus mempunyai daya tarik tersendiri oleh para penumpang. Karena, pihaknya semampu mungkin memberikan kesan yang nyaman.
"Sekarang kan sudah mulai banyak yang tahu. Sebaiknya bus ini tetap beroperasi dan jangan berubah kebijakan yang merugikan masyarakat," tutupnya.
Pantauan Sindonews, di dalam bus APTB ini bagus baik interior maupun eksteriornya. Warna biru muda dipadu dengan biru tua mewarnai bodi bus ini.
Sedangkan eksterior bus itu tampak terawat, di dalamnya juga tidak ditemukan sampah. Pendingin ruangannya pun terasa sejuk. Kursi disusun 2-2 layaknya sebuah bus eksklusif.
Padahal, APTB dibentuk untuk meminimalisir warga komuter tidak menggunakan kendaraan pribadi ketika bekerja di Jakarta.
"Sama juga bohong Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta), kalau sampai dibatasi (bus APTB) hanya sampai perbatasan. Kalau begitu, ya masyakat mending naik bus biasa saja," kata Sapril (54), salah seorang sopir APTB jurusan Pulogadung-Poris Plawad saat ditemui Sindonews di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Menurut pria yang sudah menjadi sopir sejak tahun 1981 itu, jika bus APTB dilarang masuk Jakarta, maka kemacetan akan makin memperparah Ibu Kota.
"Awalnya dibuat APTB itu biar orang meninggalkan kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Jadi enggak bisa kalau aturan itu ditertibkan," pungkasnya.
Sapril melanjutkan, fasilitas yang ada di dalam bus mempunyai daya tarik tersendiri oleh para penumpang. Karena, pihaknya semampu mungkin memberikan kesan yang nyaman.
"Sekarang kan sudah mulai banyak yang tahu. Sebaiknya bus ini tetap beroperasi dan jangan berubah kebijakan yang merugikan masyarakat," tutupnya.
Pantauan Sindonews, di dalam bus APTB ini bagus baik interior maupun eksteriornya. Warna biru muda dipadu dengan biru tua mewarnai bodi bus ini.
Sedangkan eksterior bus itu tampak terawat, di dalamnya juga tidak ditemukan sampah. Pendingin ruangannya pun terasa sejuk. Kursi disusun 2-2 layaknya sebuah bus eksklusif.
(mhd)