Kata Pengamat Soal Penolakan Ruang Terbuka Anak di Gambir

Selasa, 05 Mei 2015 - 05:14 WIB
Kata Pengamat Soal Penolakan...
Kata Pengamat Soal Penolakan Ruang Terbuka Anak di Gambir
A A A
JAKARTA - Tidak hanya Suku Dinas (Sudin) Pertamanan Jakarta Pusat, pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna juga menyayangkan penolakan warga gambir soal pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Karena itu untuk kepentingan bersama.

Meski demikian, Menurut dia, kalau proyek itu adalah pilot project dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, seharusnya pemerintah mengantisipasi adanya penolakan itu. Karena, penolakan di tengah jalan akan menambah biaya.

"Jika pilot project bermasalah, bagaimana pembangunan yang lainnya," ujar Yayat saat dihubungi, Senin 4 Mei 2015.

Lebih lanjut Yayat mengatakan, yang harus dibenahi sebenarnya adalah pola pikir masyarakat tentang sebuah taman, dan kemauan pemerintah untuk benar-benar menjaga taman. Sebab hampir semua taman yang ada di Ibu Kota banyak yang beralih fungsi, mulai dari pedagang yang menjamur, muda mudi yang pacaran dan dijadikan lokasi mesum.

"Untuk itu hal yang penting yang harus dilakukan adalah pola pikir," tuturnya.

Sebelumnya, warga Jalan Tidore, Gambir, Jakarta Pusat menghentikan pembuatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Penghentian itu dilakukan lantaran tidak sesuai rencana.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)