Pabrik Tahu Berformalin Beromzet Rp9 Juta Per Hari
A
A
A
DEPOK - Pabrik tahu berformalin di Jalan Jalan Kampung Sawah Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor beromzet Rp9 juta per hari. Setiap harinya, tahu berformalin itu memproduksi 18 kuintal untuk diedarkan ke pasar di wilayah Jabodetabek, dan ke penjual mandiri.
Irul, salah seorang pengecer tahu di sekitar pabrik mengaku, sudah enam bulan mengambil tahu di pabrik itu. Biasaya dia menjual tahu ke ibu rumah tangga di sekitar rumahnya seharga Rp3.000/piece.
"Saya enggak tahu kalau ada formalinnya. Saya juga kaget," kata Irul di lokasi pabrik, Rabu (22/4/2015).
Sementara, Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan Badan POM Hendri Siswadi mengatakan, tidak hanya tahu yang berformalin. Tetapi juga air rendaman tahu itu mengandung zat berbahaya tersebut.
"Bahkan air rendaman tahunya juga dicampur formalin. Zat ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh dalam jangka waktu lama," kata Hendri.
Kata dia, pihaknya masih akan melakukan penyusuran terhadap pabrik yang diduga menggunakan bahan pengawet berbahaya. Karena konsumen yang menjadi korban dari praktik produksi tahu pabrik ini.
"Mereka mengonsumsi tahu berformalin yang jelas-jelas dilarang penggunaannya dalam makanan," pungkasnya.
Irul, salah seorang pengecer tahu di sekitar pabrik mengaku, sudah enam bulan mengambil tahu di pabrik itu. Biasaya dia menjual tahu ke ibu rumah tangga di sekitar rumahnya seharga Rp3.000/piece.
"Saya enggak tahu kalau ada formalinnya. Saya juga kaget," kata Irul di lokasi pabrik, Rabu (22/4/2015).
Sementara, Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan Badan POM Hendri Siswadi mengatakan, tidak hanya tahu yang berformalin. Tetapi juga air rendaman tahu itu mengandung zat berbahaya tersebut.
"Bahkan air rendaman tahunya juga dicampur formalin. Zat ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh dalam jangka waktu lama," kata Hendri.
Kata dia, pihaknya masih akan melakukan penyusuran terhadap pabrik yang diduga menggunakan bahan pengawet berbahaya. Karena konsumen yang menjadi korban dari praktik produksi tahu pabrik ini.
"Mereka mengonsumsi tahu berformalin yang jelas-jelas dilarang penggunaannya dalam makanan," pungkasnya.
(mhd)