Hari Kartini, KPAI: Evaluasi Beragam Masalah Perempuan
A
A
A
JAKARTA - Hari Kartini yang selalu diperingati pada tanggal 21 April dinilai masih kering makna dan spirit. Peringatan bernuansa seremonial, namun masih nol dalam spirit perubahan.
"Momentum Kartini perlu menjadi refleksi, evaluasi dan memantapkan aksi atas beragam masalah perempuan," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto kepada Sindonews, Selasa (21/4/2015).
Dia menjelaskan, berbagai macam masalah perempuan seperti masih banyaknya perkawinan dini, anak perempuan jadi korban kekerasan seksual. Bahkan, hal itu terjadi di lembaga pendidikan yang syarat dengan nilai, anak perempuan masih banyak menjadi korban kejahatan online.
"Dikorbankan menjadi pemuas laki-laki, tak jarang pula anak perempuan menjadi korban atas nama nikah siri online, nikah kontrak, nikah pesanan, nikah bawah tangan, dan lain-lain," bebernya.
Atas nama nikah, perempuan tak sedikit pula yang punya anak dan seringkali menghadapi hambatan tumbuh kembang.
"Inilah potret masalah yang masih menjadi catatan pelik di negeri ini. Mari bangkitkan komitmen, cegah sedini mungkin dan marilah kita beraksi untuk melindungi anak perempuan dari segala hambatan dan keterbatasan," tutupnya.
"Momentum Kartini perlu menjadi refleksi, evaluasi dan memantapkan aksi atas beragam masalah perempuan," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto kepada Sindonews, Selasa (21/4/2015).
Dia menjelaskan, berbagai macam masalah perempuan seperti masih banyaknya perkawinan dini, anak perempuan jadi korban kekerasan seksual. Bahkan, hal itu terjadi di lembaga pendidikan yang syarat dengan nilai, anak perempuan masih banyak menjadi korban kejahatan online.
"Dikorbankan menjadi pemuas laki-laki, tak jarang pula anak perempuan menjadi korban atas nama nikah siri online, nikah kontrak, nikah pesanan, nikah bawah tangan, dan lain-lain," bebernya.
Atas nama nikah, perempuan tak sedikit pula yang punya anak dan seringkali menghadapi hambatan tumbuh kembang.
"Inilah potret masalah yang masih menjadi catatan pelik di negeri ini. Mari bangkitkan komitmen, cegah sedini mungkin dan marilah kita beraksi untuk melindungi anak perempuan dari segala hambatan dan keterbatasan," tutupnya.
(mhd)