Booming Batu Akik, Buka Pencari Rupiah Baru di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Booming-nya pecinta batu akik di tanah air, termasuk di DKI Jakarta membuka lahan pencarian pundi-pundi rupiah baru di Ibu Kota. Bahkan, tak sedikit masyarakat di luar kota untuk datang ke Jakarta hanya ingin mengadu nasib menjual batu itu.
Mereka menilai, ketimbang di kampung yang hanya menganggur lebih baik mereka mengadu nasib di Ibu Kota Jakarta dengan cara menjajakan batu akik di pinggiran Jalan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Daripada di kampung nganggur, ada tawaran jual batu akik dari teman suami, kami jalani," ujar Siti Faridah (50), salah seorang pedagang batu akik saat ditemui Sindonews di Jalan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu 18 April 2015.
Dia mengaku, kalau dirinya menjaga lapak bongkahan batu akik itu sudah dua kali. Kini yang kedua sudah berjalan dua bulan lamanya.
"Saya jualan batu akik bongkahannya saja yang masih mentah. Sudah dua kali saya jualan di sini, pertama awal tahunan 2015, sama sekarang. Yang dapat batunya kan suami, saya nemenin saja," tuturnya.
Pada jualan pertama itu dirinya mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Tetapi dia enggan mengungkapkan pendapatannya itu.
"Dari jualan pertama itu kami lihat bagus, laku yah. Akhirnya kami jualana lagi," ujar nenek bercucu tiga itu. (Baca juga: Tommy Soeharto Bantu Pengrajin Populerkan Batu Akik Indonesia)
Mereka menilai, ketimbang di kampung yang hanya menganggur lebih baik mereka mengadu nasib di Ibu Kota Jakarta dengan cara menjajakan batu akik di pinggiran Jalan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Daripada di kampung nganggur, ada tawaran jual batu akik dari teman suami, kami jalani," ujar Siti Faridah (50), salah seorang pedagang batu akik saat ditemui Sindonews di Jalan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu 18 April 2015.
Dia mengaku, kalau dirinya menjaga lapak bongkahan batu akik itu sudah dua kali. Kini yang kedua sudah berjalan dua bulan lamanya.
"Saya jualan batu akik bongkahannya saja yang masih mentah. Sudah dua kali saya jualan di sini, pertama awal tahunan 2015, sama sekarang. Yang dapat batunya kan suami, saya nemenin saja," tuturnya.
Pada jualan pertama itu dirinya mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Tetapi dia enggan mengungkapkan pendapatannya itu.
"Dari jualan pertama itu kami lihat bagus, laku yah. Akhirnya kami jualana lagi," ujar nenek bercucu tiga itu. (Baca juga: Tommy Soeharto Bantu Pengrajin Populerkan Batu Akik Indonesia)
(mhd)