Ahok Tunggu Desain JPO & Toko dari 2 Dinas
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menunggu desain jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dilengkapi toko diatasnya.
Disain itu dibuat oleh dua dinas, gambar toko menjadi tanggung jawab Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal ini PD Pasar Jaya. Sedangkan JPO oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
"Ya satu bulan, dua bulan, fur sedikit boleh lah. Tapi kalau satu bulan jadi kok desainnya. Saya ingin lihat bentuknya seperti apa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 16 April 2015.
Ahok juga tidak menuntut untuk menyerahkan mengenai nilai dari desain rencana pembangunan jembatan itu. "Kalau nilainya belum. Nilai uangnya belum," tukasnya. (Baca juga: Ahok Ingin di JPO Ada Pertokoan)
Sebelumnya, Ahok akan mengubah JPO yang ada di Ibu Kota menjadi pertokoan. Sebab, JPO saat ini kebanyakan dihuni para pedagang.
Dia juga berencana akan mengatur JPO agar bermanfaat untuk pedagang dan penggunanya. Tetapi, harus ditambah luasnya.
"Kami ingin JPO itu tempat dagang saja. Sekarang saja tempat dagang. Digedein saja, sewain ada toko, AC (air conditioning), ada yang nungguin," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 9 Mei 2014 silam.
Disain itu dibuat oleh dua dinas, gambar toko menjadi tanggung jawab Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal ini PD Pasar Jaya. Sedangkan JPO oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
"Ya satu bulan, dua bulan, fur sedikit boleh lah. Tapi kalau satu bulan jadi kok desainnya. Saya ingin lihat bentuknya seperti apa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 16 April 2015.
Ahok juga tidak menuntut untuk menyerahkan mengenai nilai dari desain rencana pembangunan jembatan itu. "Kalau nilainya belum. Nilai uangnya belum," tukasnya. (Baca juga: Ahok Ingin di JPO Ada Pertokoan)
Sebelumnya, Ahok akan mengubah JPO yang ada di Ibu Kota menjadi pertokoan. Sebab, JPO saat ini kebanyakan dihuni para pedagang.
Dia juga berencana akan mengatur JPO agar bermanfaat untuk pedagang dan penggunanya. Tetapi, harus ditambah luasnya.
"Kami ingin JPO itu tempat dagang saja. Sekarang saja tempat dagang. Digedein saja, sewain ada toko, AC (air conditioning), ada yang nungguin," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 9 Mei 2014 silam.
(mhd)