Kecanduan Pornografi, Pelaku Pembunuh Deudeuh Lebih Emosional
A
A
A
JAKARTA - Meskipun dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berpendidikan tinggi, pengamat menilai Muhammad Prio Santoso (24) pelaku pembunuh Deudeh Alfi Sahrin (26) mengalami kerusakan otak hingga nekat membunuh korban.
"Pelaku mengalami kecanduan pornografi dan rusaknya bagian otak yang mengakibatkan dia menjadi lebih emosional," kata Devie Rachmawati Sosiolog UI saat dihubungi Sindonews, Rabu (15/4/2015).
Devie melanjutkan, berdasarkan pengakuan pelaku, ia telah mengakses konten porrnografi sejak di bangku SMP yang efeknya hingga saat ini mampu mengubah perilakunya. (Baca: Deudeuh Dibunuh Usai Bercinta dengan Pelaku)
"Itu efek kecanduan pornografi sangat luar biasa dan sangat berbahaya. Kecanduan pornografi lebih parah dari kecanduan narkoba dan konten kekerasan," jelasnya.
Prio sempat menuntut ilmu di Pondok Pesantren sejak tingkat SMP di Bogor kemudian melanjutkan SMA di Pondok Pesantren Nurul Fikri di Serang, Banten.
Karena berprestasi, ia mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama dan melanjutkannnya studinya ke Institut Pertanian Bogor.
Prio nekat mengakhiri nyawa korban karena tersinggung saat disebut badannya bau rokok. Ia melilitkan kabel hair dryer dan menyumpal mulut korban dengan kaos kaki.
"Pelaku mengalami kecanduan pornografi dan rusaknya bagian otak yang mengakibatkan dia menjadi lebih emosional," kata Devie Rachmawati Sosiolog UI saat dihubungi Sindonews, Rabu (15/4/2015).
Devie melanjutkan, berdasarkan pengakuan pelaku, ia telah mengakses konten porrnografi sejak di bangku SMP yang efeknya hingga saat ini mampu mengubah perilakunya. (Baca: Deudeuh Dibunuh Usai Bercinta dengan Pelaku)
"Itu efek kecanduan pornografi sangat luar biasa dan sangat berbahaya. Kecanduan pornografi lebih parah dari kecanduan narkoba dan konten kekerasan," jelasnya.
Prio sempat menuntut ilmu di Pondok Pesantren sejak tingkat SMP di Bogor kemudian melanjutkan SMA di Pondok Pesantren Nurul Fikri di Serang, Banten.
Karena berprestasi, ia mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama dan melanjutkannnya studinya ke Institut Pertanian Bogor.
Prio nekat mengakhiri nyawa korban karena tersinggung saat disebut badannya bau rokok. Ia melilitkan kabel hair dryer dan menyumpal mulut korban dengan kaos kaki.
(ysw)