Pembunuh Deudeuh Ditangkap, Istri Tinggalkan Kontrakan
A
A
A
BOGOR - Setelah pelaku pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin (26) ditangkap, istri Muhamad Prio Santoso (24) langsung meninggalkan rumah kontrakannya. Prio sendiri baru dua bulan ini menetap di kontrakan di Jalan Batu Tapak II Kampung Mutiara Baru, Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor itu.
Pantauan di lokasi, kontrakan yang ditempati pelaku bersama istrinya, Rizki Oktaviani Bilkis tersebut ditutup pagar yang tergembok. Hanya ada jemuran yang menggantung di halaman kontrakan. (Baca: Ini Percakapan Prio dengan Deudeuh via Twitter Sebelum Tewas)
Tetangga pelaku, Kartini mengatakan ia melihat istrinya telah meninggalkan kontrakan pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIB, Rabu (15/4/2015) pagi.
"Tadi pagi saya lihat dia sudah pergi sama saudaranya naik motor. Itu bajunya aja belum dijemur semuanya kayanya dia buru-buru," tutur Kartini di rumahnya.
Selama bertetangga dengan pelaku, ia jarang melihat istri pelaku bergaul dengan para tetangga. Ia hanya melihat sesekali istri pelaku keluar rumah untuk berbelanja ke warung.
"Saya juga enggak pernah mendengar ribut-tibut. Kelihatannya mereka orang baik-baik. Paling cuma anaknya doang suka nangis-nangis," tambahnya.
Ia mengaku kaget tetangga yang baru sekitar dua bulan tinggal itu menjadi pelaku pembunuhan sadis. Padahal selama ini ia memandang pelaku dan keluarganya tidak memiliki masalah.
Pantauan di lokasi, kontrakan yang ditempati pelaku bersama istrinya, Rizki Oktaviani Bilkis tersebut ditutup pagar yang tergembok. Hanya ada jemuran yang menggantung di halaman kontrakan. (Baca: Ini Percakapan Prio dengan Deudeuh via Twitter Sebelum Tewas)
Tetangga pelaku, Kartini mengatakan ia melihat istrinya telah meninggalkan kontrakan pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIB, Rabu (15/4/2015) pagi.
"Tadi pagi saya lihat dia sudah pergi sama saudaranya naik motor. Itu bajunya aja belum dijemur semuanya kayanya dia buru-buru," tutur Kartini di rumahnya.
Selama bertetangga dengan pelaku, ia jarang melihat istri pelaku bergaul dengan para tetangga. Ia hanya melihat sesekali istri pelaku keluar rumah untuk berbelanja ke warung.
"Saya juga enggak pernah mendengar ribut-tibut. Kelihatannya mereka orang baik-baik. Paling cuma anaknya doang suka nangis-nangis," tambahnya.
Ia mengaku kaget tetangga yang baru sekitar dua bulan tinggal itu menjadi pelaku pembunuhan sadis. Padahal selama ini ia memandang pelaku dan keluarganya tidak memiliki masalah.
(ysw)