Pelaku Ditangkap, Kakak Kandung Deudeuh Punya Firasat
A
A
A
DEPOK - Keluarga Alfi Sahrin alias Deudeuh alias Epi (26), janda muda yang ditemukan tewas di kamar indekos Tebet, Jakarta memiliki firasat pembunuhnya akan segera ditangkap. Hal itu ditandai dengan kegelisahan kakak kandung Epi, Iqbal pada malam harinya.
Kakak ipar Deudeuh, Nur Hasanah menuturkan, suaminya yakni kakak kandung Deudeuh, Iqbal, tak bisa tidur semalam. Iqbal memiliki firasat pembunuh Deudeuh bakal segera ditangkap.
"Pantesan kakaknya Epi semalam enggak bisa tidur gelisah, kebayang Epi. Kayak gimana gitu, linglung. Ternyata benar pagi-pagi baca media online pembunuhnya ditangkap. Polisi bekerjanya cepat," katanya di kediamannya Kampung Mangga II, Pancoranmas, Depok, Rabu (15/4/2015).
Nur Hasanah membenarkan, bahwa Deudeuh merupakan pribadi yang tertutup. "Kalau soal pribadi memang tertutup, keluarga sih enggak tahu siapa temannya dan apa punya musuh enggak pernah suudzon," ungkapnya.
Keluarga merasa terpukul dengan tindakan pelaku RS yang menghabisi nyawa Deudeuh secara sadis itu. Keluarga mengetahui bahwa Deudeuh memang betah dan sudah lama tinggal di indekos tersebut.
"Adik ipar saya memang sudah lama kos di situ. Sedih terpukul kok tega motifnya yang masih kami enggak tahu. Baju-baju adik saya masih ada di indekos, belum bisa diambil masih di-polie line dan enggak tahu mau diapakan terserah suami saya (Iqbal) saja," tuturnya.
Kakak ipar Deudeuh, Nur Hasanah menuturkan, suaminya yakni kakak kandung Deudeuh, Iqbal, tak bisa tidur semalam. Iqbal memiliki firasat pembunuh Deudeuh bakal segera ditangkap.
"Pantesan kakaknya Epi semalam enggak bisa tidur gelisah, kebayang Epi. Kayak gimana gitu, linglung. Ternyata benar pagi-pagi baca media online pembunuhnya ditangkap. Polisi bekerjanya cepat," katanya di kediamannya Kampung Mangga II, Pancoranmas, Depok, Rabu (15/4/2015).
Nur Hasanah membenarkan, bahwa Deudeuh merupakan pribadi yang tertutup. "Kalau soal pribadi memang tertutup, keluarga sih enggak tahu siapa temannya dan apa punya musuh enggak pernah suudzon," ungkapnya.
Keluarga merasa terpukul dengan tindakan pelaku RS yang menghabisi nyawa Deudeuh secara sadis itu. Keluarga mengetahui bahwa Deudeuh memang betah dan sudah lama tinggal di indekos tersebut.
"Adik ipar saya memang sudah lama kos di situ. Sedih terpukul kok tega motifnya yang masih kami enggak tahu. Baju-baju adik saya masih ada di indekos, belum bisa diambil masih di-polie line dan enggak tahu mau diapakan terserah suami saya (Iqbal) saja," tuturnya.
(mhd)