Kematian Deudeuh Masih Misterius, Ini Kata Psikolog UI
A
A
A
JAKARTA - Misteri pembunuhan terhadap Deudeuh Alfin Sahrin (26) masih belum terkuat. Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum menilai dalam kasus pembunuhan biasanya tidak dilatar belakangi hanya satu sebab saja.
Menurut Enoch, biasanya penyebab pembunuhan dikarenakan hal yang multi jika ditelisik lebih lanjut. Dari beberapa penyebab itu barulah diketahui motif dominan mengapa pelaku membunuh korbannya.
"Bisa jadi karena dikecewakan. Tapi bukan hanya itu, kalau dikaji lebih lanjut bisa jadi dikecewakannya tidak hanya sekali. Jadi pelaku sampai nekat membunuh. Saya selalu menduga bukan karena satu pemicu saja," kata Enoch kepada Sindonews, Senin 13 April kemarin.
Dia menuturkan, jika seseorang sudah dikecewakan berulang kali maka respons yang dilakukan bisa diluar akal sehat (membunuh). Kuat dugaan pula, pelaku merasa tersakiti oleh perilaku korban yang dinilai merendahkan. "Mungkin saja ada hal sensitif yang terjadi antara korban dan pelaku," tegasnya.
Enoch menambahkan, orang yang bertindak diluar nalar adalah orang yang dilanda frustasi. Sehingga pelaku cenderung bertindak agresif (membunuh).
Walaupun, sambung dia, tidak semua orang frustasi melakukan tindakan agresif. "Yang jelas pelaku merasa tersakiti," pungkasnya.
Menurut Enoch, biasanya penyebab pembunuhan dikarenakan hal yang multi jika ditelisik lebih lanjut. Dari beberapa penyebab itu barulah diketahui motif dominan mengapa pelaku membunuh korbannya.
"Bisa jadi karena dikecewakan. Tapi bukan hanya itu, kalau dikaji lebih lanjut bisa jadi dikecewakannya tidak hanya sekali. Jadi pelaku sampai nekat membunuh. Saya selalu menduga bukan karena satu pemicu saja," kata Enoch kepada Sindonews, Senin 13 April kemarin.
Dia menuturkan, jika seseorang sudah dikecewakan berulang kali maka respons yang dilakukan bisa diluar akal sehat (membunuh). Kuat dugaan pula, pelaku merasa tersakiti oleh perilaku korban yang dinilai merendahkan. "Mungkin saja ada hal sensitif yang terjadi antara korban dan pelaku," tegasnya.
Enoch menambahkan, orang yang bertindak diluar nalar adalah orang yang dilanda frustasi. Sehingga pelaku cenderung bertindak agresif (membunuh).
Walaupun, sambung dia, tidak semua orang frustasi melakukan tindakan agresif. "Yang jelas pelaku merasa tersakiti," pungkasnya.
(whb)