Baru Satu Bulan Ini Deudeuh Catat Tamunya
A
A
A
JAKARTA - Misteri kematian wanita cantik, Deudeuh Alfin Sahrin (26) mulai sedikit terbuka berkat buku daftar tamu yang dibuat korban. Diketahui kalau korban baru satu bulan ini membuat buku diarai dan daftar tamunya di indekos.
Menurut rekan Deudeuh, Vali (26), baru satu bulan lalu mulai mencatat setiap tamu yang datang ke kamar indekosnya. Sebab dia sering lupa saking banyaknya tamu.
Vali tahu itu, karena Deudeuh sempat bercerita soal keinginannya membuat buku daftar tamu itu ke Vali. "Jadi dia sering lupa janjian sama siapa. Makanya kemudian dia buat buku daftar tamu itu," ucap Vali kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/4/2015).
Dalam buku daftar tamu itu, berisi beberapa catatan penting tentang para tamunya. Awalnya hanya untuk menentukan jam berapa lelaki yang memesan jasanya datang dan namanya. (Baca: Polisi Telusuri Teman Deudeuh di Facebook dan Twitter)
Ditempat terpisah, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kematian korban. Selain teman indekos korban, polisi juga memeriksa pemilik indekos.
"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap delapan orang saksi, baik pemilik dari rumah kos, maupun beberpaa orang yang tinggal di rumah kos itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Saat ditanya apakah akan ada sanksi bagi pemilik kos karena korban menjadikan kamarnya sebagai 'lapak' prostitusi, Martinus mengatakan pihaknya belum fokus ke arah sana. "Belum, kita masih fokusnya ke kasus pembunuhannya dulu," imbuhnya.
Menurut rekan Deudeuh, Vali (26), baru satu bulan lalu mulai mencatat setiap tamu yang datang ke kamar indekosnya. Sebab dia sering lupa saking banyaknya tamu.
Vali tahu itu, karena Deudeuh sempat bercerita soal keinginannya membuat buku daftar tamu itu ke Vali. "Jadi dia sering lupa janjian sama siapa. Makanya kemudian dia buat buku daftar tamu itu," ucap Vali kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/4/2015).
Dalam buku daftar tamu itu, berisi beberapa catatan penting tentang para tamunya. Awalnya hanya untuk menentukan jam berapa lelaki yang memesan jasanya datang dan namanya. (Baca: Polisi Telusuri Teman Deudeuh di Facebook dan Twitter)
Ditempat terpisah, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kematian korban. Selain teman indekos korban, polisi juga memeriksa pemilik indekos.
"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap delapan orang saksi, baik pemilik dari rumah kos, maupun beberpaa orang yang tinggal di rumah kos itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Saat ditanya apakah akan ada sanksi bagi pemilik kos karena korban menjadikan kamarnya sebagai 'lapak' prostitusi, Martinus mengatakan pihaknya belum fokus ke arah sana. "Belum, kita masih fokusnya ke kasus pembunuhannya dulu," imbuhnya.
(ysw)