Pelaku Pembunuhan Deudeuh Lebih dari Satu Orang
A
A
A
JAKARTA - Pihak kepolisian menduga kalau pelaku pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin (26) itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dugaan tersebut muncul saat polisi melakukan olah TKP di kamarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di kamar Deudeuh pada Minggu 12 April kemarin. Saat dilakukan olah TKP itu, pihaknya menemukan petunjuk yang berupa buku catatan dan diary milik korban. (Baca: Di Dunia Maya Deudeuh Dikenal Sebagai Gadis Bayaran)
"Kami mengumpulkan bukti-buktinya, seperti bukti dari diary, buku catatan, keterangan saksi, dan info dari teknologi informatika (medsos). Ini sedang dilakukan pendalaman," terangnya pada wartawan, Senin (13/4/2015).
Martin pun menambahkan, berdasarkan hasil olah TKP itu, pihaknya menduga kalau pelaku pembunuhan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang.
"Kalau dilihat dari olah TKP, patut diduga pelaku bisa lebih dari satu. Kita melihat apa fakta yang ada, jeratan menggunakan kabel, ada sumbatan mulut sehingga korban tak bisa bernapas. Ini masih perlu didalami," tutupnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di kamar Deudeuh pada Minggu 12 April kemarin. Saat dilakukan olah TKP itu, pihaknya menemukan petunjuk yang berupa buku catatan dan diary milik korban. (Baca: Di Dunia Maya Deudeuh Dikenal Sebagai Gadis Bayaran)
"Kami mengumpulkan bukti-buktinya, seperti bukti dari diary, buku catatan, keterangan saksi, dan info dari teknologi informatika (medsos). Ini sedang dilakukan pendalaman," terangnya pada wartawan, Senin (13/4/2015).
Martin pun menambahkan, berdasarkan hasil olah TKP itu, pihaknya menduga kalau pelaku pembunuhan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang.
"Kalau dilihat dari olah TKP, patut diduga pelaku bisa lebih dari satu. Kita melihat apa fakta yang ada, jeratan menggunakan kabel, ada sumbatan mulut sehingga korban tak bisa bernapas. Ini masih perlu didalami," tutupnya.
(ysw)