Kurang 24 Jam, Tiket Mudik KA Ekonomi Ludes Terjual
A
A
A
JAKARTA - Penjualan tiket kereta api (KA) untuk H-7 Lebaran dibuka pada Sabtu 11 April 2015 dini hari tadi. Membuat sejumlah masyarakat langsung membeli tiket kereta api baik secara online maupun langsung. Alhasil, meskipun belum genap satu hari (24 jam) sejumlah tiket KA sudah habis terjual.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun SINDO dari PT Daop I KAI, hingga pukul 14.00 WIB kemarin, beberapa tiket KA jenis ekonomi dari Stasiun Pasar Senen menuju ke arah timur Jawa, seperti Surabaya, Malang, dan beberapa kota lainnya sudah habis terjual. Sedangkan KA Majapahit (Pasarsenen-Malang), KA Tegal Arum (Pasarsenen-Tegal) okupansi penjualannya sudah mencapai diatas 50%.
Hal tak jauh berbeda juga didapati untuk tiket KA jenis bisnis dan eksekutif yang keberangkatannya dari Stasiun Gambir. Hingga H-10 sampai dengan H-7 Lebaran, dua tiket untuk masyarakat kelas menengah atas ini sudah mencapai 50% terjual.
Senior Manager Corporate Communication PT KAI Daop I Jakarta, Bambang S Prayitno menegaskan, perubahan tiket dapat terjadi setiap menitnya. Untuk itu, dirinya menyarankan kepada pengguna KA agar memesan tiket perjalanan sejak jauh hari baik melalui online, datang langsung ke loket, maupun melalui Hot Line Centre KAI di 121.
Terkait habisnya sejumlah tiket KA khususnya untuk perjalanan jarak jauh, Bambang pun mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan hal itu. Menurutnya untuk mengantisipasi membludaknya pengguna kereta api, pihaknya berencana akan menambah rangkaian gerbong kereta maupun perjalanan kereta.
“Pasti akan ada. Namun untuk kapannya kami belum bisa pastikan,” ujar Bambang kepada SINDO, Sabtu 11 April 2015.
Untuk H-7 Lebaran sendiri, pihak Daerah Operasional (Daop) I Jakarta PT KAI telah menyiapkan sedikitnya 29.756 kursi regular dengan meliputi, eksekutif 10.100 kursi, bisnis 4.800 kursi, dan ekonomi 14.856 kursi. Dengan rincian 34 rangkaian kereta berangkat dari Stasiun Gambir, dan 27 rangkaian berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
Sementara itu, terpisah, demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pembelian tiket KA lebaran, PT KAI Pusat pun telah melakukan fasilitas layanan pembelian tiket terbaru, yaitu mesin e-kiosk yang soft-launchingnya telah dilakukan PT KAI pada 13 Maret 2015 lalu.
Hingga saat ini dua unit mesin e-kiosk telah berada di Stasiun Gambir dan Bandung dan masing-masing satu unit di Stasiun Bogor, Bekasi, Jatinegara, dan Manggarai. Ke depan, PT KAI berencana akan menyediakan fasilitas mesin e-kiosk ini di seluruh stasiun besar.
Terkait dengan tambahan KA, pihak KAI pusat pun mengklaim untuk kereta regular telah melakukan penambahan kereta dibandingkan tahun lalu yakni 11%, dari 79.654 kursi pada tahun lalu.
“Ada penambahan sekitar 11% dari tahun lalu karena tahun ini ada tambahan KA-KA baru, seperti Jayabaya, Kamandaka, dan Malioboro Ekspres. Angka tersebut hanya KA reguler, belum termasuk KA tambahan Lebaran,” ungkap Direktur Komersial PT KAI, Bambang Eko Martono dengan didampingi Humas PT KAI Pusat Agus Komarudin.
Bersamaan, untuk mengantisipasi tingginya lalu lintas pembelian tiket pada Rail Ticketing System (RTS) beberapa persiapan telah dilakukan oleh PT KAI. Diantaranya dengan melakukan penambahan bandwidth dari 80 Mbps menjadi 120 Mbps dan meningkatkan kapasitas backend server ticketing sebesar tiga kali lipat dibanding kapasitas tahun lalu, dan melakukan peningkatan security system.
“Dengan peningkatan fasilitas dari segi teknologi informasi (TI) ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan pembelian tiket KA,” ungkap EVP Information System PT KAI, Mukti Jauhari.
Selain itu, untuk memaksimalkan pelayanan pada Contact Center 121, PT KAI juga melakukan penambahan personel operator terutama pada waktu-waktu puncak pemesanan tiket (pukul 00 s.d. 06.00 WIB) dari 10 orang menjadi 50 orang.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun SINDO dari PT Daop I KAI, hingga pukul 14.00 WIB kemarin, beberapa tiket KA jenis ekonomi dari Stasiun Pasar Senen menuju ke arah timur Jawa, seperti Surabaya, Malang, dan beberapa kota lainnya sudah habis terjual. Sedangkan KA Majapahit (Pasarsenen-Malang), KA Tegal Arum (Pasarsenen-Tegal) okupansi penjualannya sudah mencapai diatas 50%.
Hal tak jauh berbeda juga didapati untuk tiket KA jenis bisnis dan eksekutif yang keberangkatannya dari Stasiun Gambir. Hingga H-10 sampai dengan H-7 Lebaran, dua tiket untuk masyarakat kelas menengah atas ini sudah mencapai 50% terjual.
Senior Manager Corporate Communication PT KAI Daop I Jakarta, Bambang S Prayitno menegaskan, perubahan tiket dapat terjadi setiap menitnya. Untuk itu, dirinya menyarankan kepada pengguna KA agar memesan tiket perjalanan sejak jauh hari baik melalui online, datang langsung ke loket, maupun melalui Hot Line Centre KAI di 121.
Terkait habisnya sejumlah tiket KA khususnya untuk perjalanan jarak jauh, Bambang pun mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan hal itu. Menurutnya untuk mengantisipasi membludaknya pengguna kereta api, pihaknya berencana akan menambah rangkaian gerbong kereta maupun perjalanan kereta.
“Pasti akan ada. Namun untuk kapannya kami belum bisa pastikan,” ujar Bambang kepada SINDO, Sabtu 11 April 2015.
Untuk H-7 Lebaran sendiri, pihak Daerah Operasional (Daop) I Jakarta PT KAI telah menyiapkan sedikitnya 29.756 kursi regular dengan meliputi, eksekutif 10.100 kursi, bisnis 4.800 kursi, dan ekonomi 14.856 kursi. Dengan rincian 34 rangkaian kereta berangkat dari Stasiun Gambir, dan 27 rangkaian berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
Sementara itu, terpisah, demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pembelian tiket KA lebaran, PT KAI Pusat pun telah melakukan fasilitas layanan pembelian tiket terbaru, yaitu mesin e-kiosk yang soft-launchingnya telah dilakukan PT KAI pada 13 Maret 2015 lalu.
Hingga saat ini dua unit mesin e-kiosk telah berada di Stasiun Gambir dan Bandung dan masing-masing satu unit di Stasiun Bogor, Bekasi, Jatinegara, dan Manggarai. Ke depan, PT KAI berencana akan menyediakan fasilitas mesin e-kiosk ini di seluruh stasiun besar.
Terkait dengan tambahan KA, pihak KAI pusat pun mengklaim untuk kereta regular telah melakukan penambahan kereta dibandingkan tahun lalu yakni 11%, dari 79.654 kursi pada tahun lalu.
“Ada penambahan sekitar 11% dari tahun lalu karena tahun ini ada tambahan KA-KA baru, seperti Jayabaya, Kamandaka, dan Malioboro Ekspres. Angka tersebut hanya KA reguler, belum termasuk KA tambahan Lebaran,” ungkap Direktur Komersial PT KAI, Bambang Eko Martono dengan didampingi Humas PT KAI Pusat Agus Komarudin.
Bersamaan, untuk mengantisipasi tingginya lalu lintas pembelian tiket pada Rail Ticketing System (RTS) beberapa persiapan telah dilakukan oleh PT KAI. Diantaranya dengan melakukan penambahan bandwidth dari 80 Mbps menjadi 120 Mbps dan meningkatkan kapasitas backend server ticketing sebesar tiga kali lipat dibanding kapasitas tahun lalu, dan melakukan peningkatan security system.
“Dengan peningkatan fasilitas dari segi teknologi informasi (TI) ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan pembelian tiket KA,” ungkap EVP Information System PT KAI, Mukti Jauhari.
Selain itu, untuk memaksimalkan pelayanan pada Contact Center 121, PT KAI juga melakukan penambahan personel operator terutama pada waktu-waktu puncak pemesanan tiket (pukul 00 s.d. 06.00 WIB) dari 10 orang menjadi 50 orang.
(kri)