DPRD DKI Ga Pede dengan Hasil Angket
A
A
A
JAKARTA - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan menyayangkan DPRD DKI tidak percaya diri dengan hasil angket yang mereka gulirkan.
Pasalnya hingga kini, DPRD DKI belum memutuskan hasil panitia angket akan diteruskan kemana. Apakah dilanjutkan menjadi hak menyatakan pendapat (HMP) atau setop sampai disini.
"Menurut saya langsung diputuskan dimana kesalahan-kesalahanya terus berikanlah ke MA itu. Kesannya DPRD DKI ragu-ragu sama angketnya sendiri," kata Azas saat dihubungi Sindonews, Jumat (10/4/2015).
Ia melanjutkan, dengan lambannya menggunakan HMP, makin lama dan bisa menghambat kinerja pemerintahan DKI.
"Ya jadi lambat lagi diulur-ulur. Mereka (DPRD) kan katannya mau mengoreksi kesalahan, kalau lambat, lantas bagaimana ke depannya?," jelasnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Basuki T Purnama menantang DPRD DKI untuk menindak lanjuti hasil hak angket dengan HMP.
"Kalau sudah melanggar Undang-undang kenapa gak diteruskan jadi HMP. Takut banget sama gua. Kemarin seharusnya paripurna langsung HMP, terus kasih ke MA biar kelihatan ada yang salah," kata Ahok pada Senin 7 April 2015 kemarin.
Pasalnya hingga kini, DPRD DKI belum memutuskan hasil panitia angket akan diteruskan kemana. Apakah dilanjutkan menjadi hak menyatakan pendapat (HMP) atau setop sampai disini.
"Menurut saya langsung diputuskan dimana kesalahan-kesalahanya terus berikanlah ke MA itu. Kesannya DPRD DKI ragu-ragu sama angketnya sendiri," kata Azas saat dihubungi Sindonews, Jumat (10/4/2015).
Ia melanjutkan, dengan lambannya menggunakan HMP, makin lama dan bisa menghambat kinerja pemerintahan DKI.
"Ya jadi lambat lagi diulur-ulur. Mereka (DPRD) kan katannya mau mengoreksi kesalahan, kalau lambat, lantas bagaimana ke depannya?," jelasnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Basuki T Purnama menantang DPRD DKI untuk menindak lanjuti hasil hak angket dengan HMP.
"Kalau sudah melanggar Undang-undang kenapa gak diteruskan jadi HMP. Takut banget sama gua. Kemarin seharusnya paripurna langsung HMP, terus kasih ke MA biar kelihatan ada yang salah," kata Ahok pada Senin 7 April 2015 kemarin.
(ysw)