Revitalisasi Kopaja yang Digadang-gadang Pemprov DKI Belum Jelas
A
A
A
JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum dapat memastikan revitalisasi angkutan umum Kopaja. Salah satu alasannya, karena Kopaja sebagai bus sedang ingin diganti dengan bus besar.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, revitalisasi angkutan umum yang rencanannya dimulai dari perubahan sistem setoran menjadi sistem rupiah per kilometer pada Kopaja S 66 (Manggarai-Blok M) sebagai percontohan terpaksa ditunda. Sebab, kata dia, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta Sutanto Soehodo meminta agar bus Kopaja sebagai bus sedang diganti dengan bus besar.
"Kami akan tanyakan ke Pak Tanto dulu bagaimana konsep pergantian bus tersebut. Rencana revitalisasi yang dilakukan Maret ini terpaksa kami tunda sampai dapat penjelasan dari Pak Tanto," kata Benjamin Bukit di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 17 Maret kemarin.
Benjamin menjelaskan, permintaan Deputi menjadikan Kopaja sebagai bus besar itu bertujuan untuk mengangkut penumpang yang selama ini masih menumpuk di halte-halte Transjakarta. Namun, dia belum dapat memastikan kapan realisasi tersebut dapat dijalankan.
"Nanti pak Deputi yang akan menyampaikan ke Gubernur," ungkapnya. Deputi Gubernur Bidang Industri, perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta, Sutanto Soehodo hingga berita ini diturunkan belum dapat berkomentar terkait ide mengganti armada bus kopaja tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan, revitalisasi angkutan umum yang rencanannya dimulai dari perubahan sistem setoran menjadi sistem rupiah per kilometer pada Kopaja S 66 (Manggarai-Blok M) sebagai percontohan terpaksa ditunda. Sebab, kata dia, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta Sutanto Soehodo meminta agar bus Kopaja sebagai bus sedang diganti dengan bus besar.
"Kami akan tanyakan ke Pak Tanto dulu bagaimana konsep pergantian bus tersebut. Rencana revitalisasi yang dilakukan Maret ini terpaksa kami tunda sampai dapat penjelasan dari Pak Tanto," kata Benjamin Bukit di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 17 Maret kemarin.
Benjamin menjelaskan, permintaan Deputi menjadikan Kopaja sebagai bus besar itu bertujuan untuk mengangkut penumpang yang selama ini masih menumpuk di halte-halte Transjakarta. Namun, dia belum dapat memastikan kapan realisasi tersebut dapat dijalankan.
"Nanti pak Deputi yang akan menyampaikan ke Gubernur," ungkapnya. Deputi Gubernur Bidang Industri, perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta, Sutanto Soehodo hingga berita ini diturunkan belum dapat berkomentar terkait ide mengganti armada bus kopaja tersebut.
(whb)