Urai Kemacetan, Pelajar di Bogor Hanya Sekolah 5 Hari
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor berencana memajukan jam sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB. Ini dikarenakan untuk mengurai kemacetan saat pagi hari di Kota Hujan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman menjelaskan perubahan jam sekolah ini untuk mengurangi kemacetan lalu lintas saat pagi hari dan sudah lama sudah direncanakan. Namun dinas lalu lintas angkutan dan jalan (DLLAJ) Kota Bogor belum siap. Baru lah saat ini rencana tersebut kembali digulirkan.
Selain DLLAJ, Pemkot melalui Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor juga belum siap menyediakan bus sekolah. Namun sebagai langkah mengurai kemacetan, Pemkot telah menyiapkan kebijakan baru.
"Mulai tahun ini, pelajar tingkat SMA hanya sekolah 5 hari dengan konsekuensi jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB. Baru SMA saja, SMP mungkin bertahap. Tergantung situasi dan kondisi," jelas Edgar kepada wartawan di kantornya, Selasa (24/2/2015).
Dia memaparkan, dengan dipangkasnya hari dan dimajukannya jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB diharapkan tidak mengganggu aktivitas jam kerja, sehingga kemacetan bisa teratasi.
Edgar menjelaskan, selain menjalankan kebijakan itu, pihaknya juga meminta kepada sekolah yang berada di lokasi macet, untuk meminimalisir jumlah kendaraan jemputan siswa.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tidak menampik jika kemacetan di pusat Kota Bogor dikarenakan banyaknya mobil pribadi yang mengantar anak-anak sekolah. Ditambah lagi berbenturan dengan jam masuk sekolah.
"Untuk melihat dampak positif negatifnya bagi siswa, masih dalam kajian, kita pertimbangkan mana yang baik buat semua," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman menjelaskan perubahan jam sekolah ini untuk mengurangi kemacetan lalu lintas saat pagi hari dan sudah lama sudah direncanakan. Namun dinas lalu lintas angkutan dan jalan (DLLAJ) Kota Bogor belum siap. Baru lah saat ini rencana tersebut kembali digulirkan.
Selain DLLAJ, Pemkot melalui Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor juga belum siap menyediakan bus sekolah. Namun sebagai langkah mengurai kemacetan, Pemkot telah menyiapkan kebijakan baru.
"Mulai tahun ini, pelajar tingkat SMA hanya sekolah 5 hari dengan konsekuensi jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB. Baru SMA saja, SMP mungkin bertahap. Tergantung situasi dan kondisi," jelas Edgar kepada wartawan di kantornya, Selasa (24/2/2015).
Dia memaparkan, dengan dipangkasnya hari dan dimajukannya jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB diharapkan tidak mengganggu aktivitas jam kerja, sehingga kemacetan bisa teratasi.
Edgar menjelaskan, selain menjalankan kebijakan itu, pihaknya juga meminta kepada sekolah yang berada di lokasi macet, untuk meminimalisir jumlah kendaraan jemputan siswa.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tidak menampik jika kemacetan di pusat Kota Bogor dikarenakan banyaknya mobil pribadi yang mengantar anak-anak sekolah. Ditambah lagi berbenturan dengan jam masuk sekolah.
"Untuk melihat dampak positif negatifnya bagi siswa, masih dalam kajian, kita pertimbangkan mana yang baik buat semua," pungkasnya.
(whb)