Tak Sembarangan Gunakan Sniper di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengaku belum melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait penempatan sniper atau penembak jitu. Alasannya, sniper digunakan untuk melakukan pencegahan kejahatan bagi VVIP.
"Kami tidak sembarang menempatkan sniper, kami lebih banyak melakukan upaya preventif, dan pencegahan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Jakarta, Kamis 29 Januari 2015. (Baca juga: Ahok "Cuci Tangan" Soal Keamanan Jakarta)
Martinus menuturkan, untuk menggunakan penembak jitu itu juga harus dilakukan bukti-bukti yang cukup membahayakan atau tidak, sehingga tak sembarang menempatkan sniper begitu saja. Sementara, tingginya angka kejahatan di Jakarta disebabkan letak tata kotanya yang memang sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan Ibu Kota.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, akan memantau keamanan Ibu Kota Jakarta menggunakan CCTV dan sniper.
"Kami pasang CCTV, nanti yang enggak aman macam-macam saya suruh lumpuhkan semua. Kami monitor setiap sudut nanti dengan penembak jitu," katanya di Jakarta, Rabu 28 Januari 2015.
"Kami tidak sembarang menempatkan sniper, kami lebih banyak melakukan upaya preventif, dan pencegahan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Jakarta, Kamis 29 Januari 2015. (Baca juga: Ahok "Cuci Tangan" Soal Keamanan Jakarta)
Martinus menuturkan, untuk menggunakan penembak jitu itu juga harus dilakukan bukti-bukti yang cukup membahayakan atau tidak, sehingga tak sembarang menempatkan sniper begitu saja. Sementara, tingginya angka kejahatan di Jakarta disebabkan letak tata kotanya yang memang sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan Ibu Kota.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, akan memantau keamanan Ibu Kota Jakarta menggunakan CCTV dan sniper.
"Kami pasang CCTV, nanti yang enggak aman macam-macam saya suruh lumpuhkan semua. Kami monitor setiap sudut nanti dengan penembak jitu," katanya di Jakarta, Rabu 28 Januari 2015.
(mhd)