Hujan, Bekasi Rawan Penyakit Diare dan DBD
A
A
A
BEKASI - Memasuki musim hujan, sejumlah penyakit mulai menyerang warga Kota Bekasi. Salah satunya, penderita diare kini mencapai 124 kasus, dan penderita akibat nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi 37 kasus.
"Banyak masyarakat yang berobat akibat penyakit DBD dan diare," ujar Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Anthoni D Tulak kepada wartawan di Bekasi, Selasa (27/1/2015).
Menurutnya, ada kenaikan atas penyakit diare, dan DBD pada musim hujan ini. Misalkan, di bulan Desember 2014, penderita Diare mencapai 74 kasus, DBD mencapai empat kasus.
Sehingga kenaikan di bulan Januari ini menjadi 124 kasus, dan DBD sampai 74 kasus. Kenaikan itu akan terus bertambah seiring banjir yang akan datang.
Anthoni mengatakan, penanganan seluruh penderita ini sudah ditangani sejak mereka memeriksakan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Karena, sebelum dirujuk ke rumah sakit daerah, penderita diwajibkan membawa ke Puskesmas di wilayahnya dahulu.
"Baru dari sana, ditentukan apakah harus dirujuk atau tidak ke rumah sakit," ujarnya.
Saat ini, kata dia, Puskesmas yang ada di Kota Bekasi mampu menerima pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan tidak usah meminta perawatan di RSUD.
Apalagi, lanjut dia, setiap Puskesmas sendiri sudah bisa menangani 140 kasus penyakit yang sering dialami masyarakat. Peningkatan penyakit banyak disebabkan faktor cuaca.
Menghadapi musim hujan ini, dia berharap, semua masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit tersebut. Karena, musim hujan penyakit yang berhubungan dengan insfeksi sangat mudah menyerang siapapun. "Masyarakat harus waspada," imbuhnya.
Ida Susanti (33), seorang pasien mengaku, sudah satu minggu dirinya dirawat di RSUD. Demam tinggi yang dialaminya setelah di anggota tubuhnya diketahui bintik merah. "Sekarang sudah agak turun panasnya," katanya.
Ida mengatakan, kejadian ini belum pernah dialami sebelumnya. Dia mengetahui dirinya terjangkit DBD setelah melakukan pemeriksaan di RSUD.
"Saya tidak sadar kalau saya terjangkit DBD. Saya pikir hanya demam biasa," tukasnya.
"Banyak masyarakat yang berobat akibat penyakit DBD dan diare," ujar Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Anthoni D Tulak kepada wartawan di Bekasi, Selasa (27/1/2015).
Menurutnya, ada kenaikan atas penyakit diare, dan DBD pada musim hujan ini. Misalkan, di bulan Desember 2014, penderita Diare mencapai 74 kasus, DBD mencapai empat kasus.
Sehingga kenaikan di bulan Januari ini menjadi 124 kasus, dan DBD sampai 74 kasus. Kenaikan itu akan terus bertambah seiring banjir yang akan datang.
Anthoni mengatakan, penanganan seluruh penderita ini sudah ditangani sejak mereka memeriksakan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Karena, sebelum dirujuk ke rumah sakit daerah, penderita diwajibkan membawa ke Puskesmas di wilayahnya dahulu.
"Baru dari sana, ditentukan apakah harus dirujuk atau tidak ke rumah sakit," ujarnya.
Saat ini, kata dia, Puskesmas yang ada di Kota Bekasi mampu menerima pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan tidak usah meminta perawatan di RSUD.
Apalagi, lanjut dia, setiap Puskesmas sendiri sudah bisa menangani 140 kasus penyakit yang sering dialami masyarakat. Peningkatan penyakit banyak disebabkan faktor cuaca.
Menghadapi musim hujan ini, dia berharap, semua masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit tersebut. Karena, musim hujan penyakit yang berhubungan dengan insfeksi sangat mudah menyerang siapapun. "Masyarakat harus waspada," imbuhnya.
Ida Susanti (33), seorang pasien mengaku, sudah satu minggu dirinya dirawat di RSUD. Demam tinggi yang dialaminya setelah di anggota tubuhnya diketahui bintik merah. "Sekarang sudah agak turun panasnya," katanya.
Ida mengatakan, kejadian ini belum pernah dialami sebelumnya. Dia mengetahui dirinya terjangkit DBD setelah melakukan pemeriksaan di RSUD.
"Saya tidak sadar kalau saya terjangkit DBD. Saya pikir hanya demam biasa," tukasnya.
(mhd)