Gelar Operasi Cempaka, 2.043 Preman di Jabodetabek Diamankan
A
A
A
JAKARTA - Ribuan orang diduga preman terjaring dalam Operasi Cempaka yang digelar selama sepekan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mereka diamankan lantaran meresahkan warga.
"Sejak tanggal 19 Januari lalu kami sudah cukup banyak mengamankan orang yang diduga melakukan aksi premanisme. Yaitu sebanyak 2.043 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dari 2.043 orang yang diamankan, hanya 160 orang yang dilanjutkan proses hukumnya. Sementara sisanya sebanyak 1.883 orang dilakukan pembinaan.
Mereka yang diproses ini di antaranya yang kedapatan membawa senjata tajam, narkoba, miras atau barang-barang lain yang berbahaya.
Di samping itu juga, ada beberapa di antaranya yang kedapatan membawa peralatan seperti kunci letter T, dan linggis. Peralatan itu dicurigai akan dipergunakan untuk melakukan aksi kejahatan pencurian dengan pemberatan (curat).
"Ada juga yang kedapatan tengah berjudi saat diamankan petugas. (Seperti) pencopet, pelaku penganiayaan, dan lainnya," tegasnya.
Operasi ini digelar sejak tanggal 19 Januari hingga 19 Februari mendatang. Sasaran operasi yakni orang-orang yang diduga melakukan aksi premanisme, pemalakan yang dilakukan juru parkir liar di kawasan pusat perbelanjaan seperti di Tanah Abang dan terminal-terminal seperti Blok M.
Sementara itu, Martin menyebut, ada 13 titik yang rawan aksi premanisme yang perlu diwaspadai masyarakat. Sebab, ketiga belas titik tersebut dikuasai oleh kelompok organisasi masyarakat (ormas).
"Sejak tanggal 19 Januari lalu kami sudah cukup banyak mengamankan orang yang diduga melakukan aksi premanisme. Yaitu sebanyak 2.043 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dari 2.043 orang yang diamankan, hanya 160 orang yang dilanjutkan proses hukumnya. Sementara sisanya sebanyak 1.883 orang dilakukan pembinaan.
Mereka yang diproses ini di antaranya yang kedapatan membawa senjata tajam, narkoba, miras atau barang-barang lain yang berbahaya.
Di samping itu juga, ada beberapa di antaranya yang kedapatan membawa peralatan seperti kunci letter T, dan linggis. Peralatan itu dicurigai akan dipergunakan untuk melakukan aksi kejahatan pencurian dengan pemberatan (curat).
"Ada juga yang kedapatan tengah berjudi saat diamankan petugas. (Seperti) pencopet, pelaku penganiayaan, dan lainnya," tegasnya.
Operasi ini digelar sejak tanggal 19 Januari hingga 19 Februari mendatang. Sasaran operasi yakni orang-orang yang diduga melakukan aksi premanisme, pemalakan yang dilakukan juru parkir liar di kawasan pusat perbelanjaan seperti di Tanah Abang dan terminal-terminal seperti Blok M.
Sementara itu, Martin menyebut, ada 13 titik yang rawan aksi premanisme yang perlu diwaspadai masyarakat. Sebab, ketiga belas titik tersebut dikuasai oleh kelompok organisasi masyarakat (ormas).
(mhd)