Ketakutan Diusir, Penghuni Rusun Ramai-ramai Urus KTP
A
A
A
JAKARTA - Ribuan penghuni rumah susun sewa (rusunawa) di dua lokasi, Rusnawa Muara Baru dan Rusunawa Daan Mogot, berbondong-bondong mengurus administrasi kependudukan mereka. Mereka takut diusir karena dianggap pendatang gelap.
Sejak pindah beberapa bulan lalu, sebagian besar warga mengaku belum memperbaiki data kependudukan mereka. Warga masih beralamat di tempat tinggal sebelumnya.
Dwi Andrian (38), penghuni Blok A Rusunawa Muara Baru, mengakui belum mengurus administrasi kependudukannya.
"Makanya sejak pagi, saya mengurusi KTP (Kartu Tanda Penduduk), dan KK (Kartu Keluarga)," ujar Dwi, saat ditemui di lokasi, Senin (26/1/2015).
Jika tak segera mengurus administrasi kependudukan secepatnya, Dwi takut sewaktu-sewaktu Pemprov DKI melakukan razia penghuni rusun. Alhasil dia bakal terusir dari rusun.
Hal senada juga disampaikan Siti Jamilah (54), penghuni Rusunawa Daan Mogot Blok I, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Namun dia bisa bisa bernapas sedikit lega. Jamilah mengaku telah mengurus administrasi kependudukannya.
Saat ini Jamilah tengah menunggu KTP dan KK yang telah diurusnya beberapa minggu lalu ke Sudin Catatan Sipil Jakarta Barat. "Sudah diurus, tapi belum jadi," ujarnya.
Sejak pindah beberapa bulan lalu, sebagian besar warga mengaku belum memperbaiki data kependudukan mereka. Warga masih beralamat di tempat tinggal sebelumnya.
Dwi Andrian (38), penghuni Blok A Rusunawa Muara Baru, mengakui belum mengurus administrasi kependudukannya.
"Makanya sejak pagi, saya mengurusi KTP (Kartu Tanda Penduduk), dan KK (Kartu Keluarga)," ujar Dwi, saat ditemui di lokasi, Senin (26/1/2015).
Jika tak segera mengurus administrasi kependudukan secepatnya, Dwi takut sewaktu-sewaktu Pemprov DKI melakukan razia penghuni rusun. Alhasil dia bakal terusir dari rusun.
Hal senada juga disampaikan Siti Jamilah (54), penghuni Rusunawa Daan Mogot Blok I, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Namun dia bisa bisa bernapas sedikit lega. Jamilah mengaku telah mengurus administrasi kependudukannya.
Saat ini Jamilah tengah menunggu KTP dan KK yang telah diurusnya beberapa minggu lalu ke Sudin Catatan Sipil Jakarta Barat. "Sudah diurus, tapi belum jadi," ujarnya.
(mhd)