Ditegur Warga, Camat Penjaringan Todongkan Pistol ke Warga
A
A
A
JAKARTA - Camat Penjaringan, Jakarta Utara berinisial YP (36) dilaporkan seorang warga ke Polsek Kalideres, Jakarta Barat tadi malam. Pejabat di Pemprov DKI Jakarta ini diduga berulah menodong dan mengumbar tembakan di lokasi kejadian.
Adalah Romlih H Solo (50) warga KampunGA sem RT 06/05, Semanan, Kalideres, yang menjadi korban todongan senjata api air soft gun milik camat tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Situmpol menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Minggu 18 Januari dini hari lalu sekira pukul 00.30 WIB.
Korban Romlih saat itu menegur YP yang baru saja pulang kerja dengan kata 'baru pulang Pak Camat'. Teguran ini jawab YP dengan cara mengeluarkan senjata api sambil mengucapkan kata 'jangan basa-basi'.
YP, lanjut Martinus, yang sudah dipenuhi rasa emosi menodongkan pistol ke arah korban sambil mengancam dengan kata 'gua tembak lu'.
Dialog antara YP ke korban ini berlanjut dengan kata 'lu jual tanahnya'. Korban pun menjawab 'tanah yang mana' sambil menepis senjata yang dipegang pelaku.
"Di sini lah YP melepaskan tembakan ke bawah hingga mengundang warga berdatangan dan melerai keduanya. Selanjutnya YP dan korban sama-sama pergi meninggalkan lokasi karena sudah banyak massa," jelas Martinus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/1/2015).
Martinus mengungkapkan, berdasar hasil pemeriksaan terhadap korban diduga kuat YP mengira korban ini datang untuk menagih uang hasil penjualan tanah.
"Kasusnya masih ditangani petugas Polsek Kalideres. Untuk senjata api yang dipergunakan diketahui air soft gun," ujarnya.
Adalah Romlih H Solo (50) warga KampunGA sem RT 06/05, Semanan, Kalideres, yang menjadi korban todongan senjata api air soft gun milik camat tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Situmpol menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Minggu 18 Januari dini hari lalu sekira pukul 00.30 WIB.
Korban Romlih saat itu menegur YP yang baru saja pulang kerja dengan kata 'baru pulang Pak Camat'. Teguran ini jawab YP dengan cara mengeluarkan senjata api sambil mengucapkan kata 'jangan basa-basi'.
YP, lanjut Martinus, yang sudah dipenuhi rasa emosi menodongkan pistol ke arah korban sambil mengancam dengan kata 'gua tembak lu'.
Dialog antara YP ke korban ini berlanjut dengan kata 'lu jual tanahnya'. Korban pun menjawab 'tanah yang mana' sambil menepis senjata yang dipegang pelaku.
"Di sini lah YP melepaskan tembakan ke bawah hingga mengundang warga berdatangan dan melerai keduanya. Selanjutnya YP dan korban sama-sama pergi meninggalkan lokasi karena sudah banyak massa," jelas Martinus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/1/2015).
Martinus mengungkapkan, berdasar hasil pemeriksaan terhadap korban diduga kuat YP mengira korban ini datang untuk menagih uang hasil penjualan tanah.
"Kasusnya masih ditangani petugas Polsek Kalideres. Untuk senjata api yang dipergunakan diketahui air soft gun," ujarnya.
(whb)