Siswa SMP Gantung Diri, Ini Kata Komnas PA
A
A
A
JAKARTA - Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak terpukul dengan peristiwa gantung diri yang dilakukan Rangga Arman Kusuma (16) siswa kelas 2 SMP Global Islamic School.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, sangat terpukul mengetahui adanya anak di bawah umur yang melakukan aksi bunuh diri.
Latar belakang Rangga yang menjadi korban perceraian ayah dan ibunya diduga menjadi salah satu penyebab peristiwa tersebut.
"Rangga tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua kandungnya. Saya pikir, Rangga memang kekurangan kasih sayang. Karena anak tersebut tidak tinggal dengan salah satu orang tuanya," kata Arist kepada Sindonews, Rabu 14 Januari kemarin.
Arist mengungkapkan, kasih sayang yang di berikan oleh anggota keluarga, seperti nenek, tante, atau pamannya. Berbeda dengan tingkat kasih sayang yang diberikan kedua orang tua kandungnya.
Kedua orang tua tersebut sibuk dengan dunianya sendiri dan melupakan untuk memberikan kasih sayang pada buah hatinya itu.
"Tidak dapat dielak, setiap anak butuh belaian kasih sayang yang utuh dari orang tuanya," jelasnya.
Dia menambahkan, anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya akan mengalami gangguan mental dalam perkembangan pribadinya.
Gangguan tersebut membuat kondisi psikologisnya tidak stabil. Akibat dari kondisi itu, anak bisa melakukan perbuatan yang sebenarnya tidak diketahuinya.
"Anak yang tidak mendapatkan belaian kasih sayang dari orang tua akan mengalami tekanan di dalam batinnya. Akibatnya, dia bisa saja melakukan hal yang berada di luar pikirannya, termasuk bunuh diri. Anak masih sekecil itu mana tahu arti bunuh diri," tutupnya.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, sangat terpukul mengetahui adanya anak di bawah umur yang melakukan aksi bunuh diri.
Latar belakang Rangga yang menjadi korban perceraian ayah dan ibunya diduga menjadi salah satu penyebab peristiwa tersebut.
"Rangga tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua kandungnya. Saya pikir, Rangga memang kekurangan kasih sayang. Karena anak tersebut tidak tinggal dengan salah satu orang tuanya," kata Arist kepada Sindonews, Rabu 14 Januari kemarin.
Arist mengungkapkan, kasih sayang yang di berikan oleh anggota keluarga, seperti nenek, tante, atau pamannya. Berbeda dengan tingkat kasih sayang yang diberikan kedua orang tua kandungnya.
Kedua orang tua tersebut sibuk dengan dunianya sendiri dan melupakan untuk memberikan kasih sayang pada buah hatinya itu.
"Tidak dapat dielak, setiap anak butuh belaian kasih sayang yang utuh dari orang tuanya," jelasnya.
Dia menambahkan, anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya akan mengalami gangguan mental dalam perkembangan pribadinya.
Gangguan tersebut membuat kondisi psikologisnya tidak stabil. Akibat dari kondisi itu, anak bisa melakukan perbuatan yang sebenarnya tidak diketahuinya.
"Anak yang tidak mendapatkan belaian kasih sayang dari orang tua akan mengalami tekanan di dalam batinnya. Akibatnya, dia bisa saja melakukan hal yang berada di luar pikirannya, termasuk bunuh diri. Anak masih sekecil itu mana tahu arti bunuh diri," tutupnya.
(whb)